Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jangan Takut Mengajar di Kelas Rendah ! Berikut Ini Tipsnya !

apologiku - Pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) dikenal pembagian tugas pokok pengajaran yakni kelas rendah (1, 2 dan 3) dan kelas tinggi (4, 5 dan 6). Pada kelas rendah, proses pembelajaran sebenarnya merupakan tahap pengenalan pembelajaran. Dalam artian mengenal bagaimana menulis, membaca, menggambar dan sebagainya. Sedangkan pada kelas tinggi, lebih ditekankan persoalan pemahaman untuk bisa memahami suatu permasalahan.
Instagram @dedhyjunaedi
Nah fenomena yang terjadi, terkadang seorang guru menolak untuk mengajar kelas rendah. Mengapa demikian ? Hal tersebut rupanya bukan tanpa alasan karena pada kelas rendah dibutuhkan kemampuan yang mumpuni agar bisa mengimbangi karakter anak yang memasuki tahap pengenalan pembelajaran.

Berlandaskan fenomena yang terjadi tersebut, maka berikut ini apologiku akan memberikan tips bagaimana mengajar di kelas rendah yang mungkin bisa menjadi referensi apik untuk menambah wawasan para sobat pembelajar.

Tips Mengajar Di Kelas Rendah
Untuk menjadi guru yang sukses maka haruslah seorang guru mengajar dengan hati yang lapang. Silahkan sobat pembelajar simak tips berikut ini tentang cara mengajar di kelas rendah agar dapat mengefektifkan pembelajaran.

#1. Sabar
Bukan pemandangan yang asing lagi melihat siswa berlarian kesana kemari, mondar-mandir tidak jelas, bahkan sampai menangis ataupun berkelahi. Apatah lagi jika hal tersebut terjadi pada kelas 1 dan 2, demikian adanya karena pada jenjang tersebut, memang para siswa saling berlomba mencari perhatian gurunya. Disinilah kesabaran kita di uji dalam mengambil tindakan untuk menyelesaikan persoalan siswa.

Sabar adalah kunci sukses paling utama dalam menghadapi siswa kelas rendah. Betapa tidak, kita ketahui bersama bahwa siswa kelas rendah merupakan anak-anak yang baru berinteraksi dengan kehidupan sosial. Dalam hal ini, bertemu dan berkumpul bersama teman-teman sebayanya yang kemudian akan menerima pembelajaran dari seorang guru, yang tentunya tidak pernah ia jumpai sebelumnya.

Sabar merupakan senjata paling ampuh untuk menghadapi apa pun. Utamanya dalam menghadapi siswa di kelas rendah yang memiliki banyak keunikan karena bersumber dari latar belakang yang berbeda-beda, dan karakter yang begitu beragam.

#2. Menjadi Ibu/Bapak atau Bahkan Kakak Bagi Siswa
Sobat pembelajar pasti pernah mendengar istilah "Guru adalah pengganti orang tua di rumah". Istilah tersebut memiliki makna yang sangat mendalam, apalagi dalam menghadapi siswa di kelas rendah. Seorang guru harus memiliki jurus jitu dalam mengelola kelas agar dapat menarik perhatian siswa.

Menjadi Ibu/Bapak atau bahkan menjadi kakak bagi siswa bukan hal yang sulit, seorang guru hanya perlu lebih mengenal karakter siswanya dan mulai melakukan pendekatan untuk mengarahkan tingkah laku dan pemikiran siswa tersebut.

Sama halnya orang tua di rumah, guru tentunya akan menjadi tempat pengaduan para siswa jika mendapati kesulitan baik dalam pembelajaran ataupun pada persoalan lain selain pembelajaran seperti diganggu teman, atau kehilangan pulpen dan lain sebagainya. Jika sobat pembelajar pernah merasakan/mengalami hal tersebut maka selamat, anda sudah menjadi bahagian dari perhatian siswa sebagai pengganti orang tuanya.

Selanjutnya adalah tugas guru sebagai pengganti orang tua adalah memberikan pendekatan persuasif seperti pemberian motivasi dan sebagainya agar siswa lebih giat belajar dan menjadi siswa yang aktif, kreatif dan inovatif. Tidak bisa dinafikkan bahwa guru sebagai motivator yang apik dalam pengembangan penididikan bangsa ini.

#3. Memiliki Daya Tarik
Sebagai guru yang mengajar di kelas rendah, anda harus memiliki daya tarik tersendiri untuk dapat mencuri perhatian siswa guna untuk mengembangkan dan meningkatkan belajar para siswa anda.

Ingat daya tarik yang dimaksud disini, bukan dengan berpenampilan yang terlalu mencolok yah sobat pembelajar. Melainkan daya tarik dengan menggunakan ide kreatif anda sebagai guru dalam mencuri perhatian siswa.

Semisal contoh beriku ini, seorang guru yang hanya mengajar dengan memberikan pelajaran dan memerintahkan mengerjakan soal, tentulah akan berbeda dengan seorang guru yang mengajar dengan melakukan apersepsi yang sedemikian rupa kemudian memberikan timbal balik terhadap pembelajaran.

Maksdunya adalah kita harus pandai melihat kondisi siswa kemudian memunculkan games ataupun suatu kuis yang bisa menarik perhatian para siswa.

#4. Kreatif dan Inovatif 
Seorang guru harus kreatif, dalam hal ini kreatif mengajar dengan menggunakan benda-benda konkrit yang ada disekelilingnya sebagai media pembelajaran. Demikian seharusnya karena siswa di kelas rendah cenderung meiliki pola belajar dari konkrit ke abstrak sehingga seminimal mungkin jangan membiarkan siswa menerawang hal yang tidak pernah dilihatnya.

Jika anda sudah memiliki ide kreatif untuk memulai pembelajaran, selanjutnya anda harus berinovasi dengan sesekali mengadakan games dalam mengembangkan pembelajaran tersebut agar tidak monoton. Pembelajaran yang monoton sangat tidak disukai oleh siswa kelas rendah, mereka butuh yang namanya permainan dalam setiap pembelajarannya.

#5. Sesekali Memberikan Ice Breaking
Ice Breaking atau yang lebih lazim disebut sebagai pemecah kebuntuan adalah hal yang sangat pendting dilakukan jika anda berada pada titik dimana anda kehabisan ide dalam mengajar. Fungsi ice breaking ini adalah untuk memberikan waktu kepada anda berfikir untuk menemukan langkah pembelajaran yang bisa kembali mengaktifkan siswa.

Selain fungsi yang telah disebutkan diatas, maka setelah melakukan ice breaking tentunya dijamin pasti siswa akan lebih semangat belajar dan akan lebih aktif.

Sekian dulu yah sobat pembelajar tips mengajar di kelas rendah semoga bisa menjadi referensi yang bisa membangun kretifitas sobat pembelajar dimanapun anda berada...

Post a Comment for "Jangan Takut Mengajar di Kelas Rendah ! Berikut Ini Tipsnya !"