Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengajar Dengan Hati, Bahagia Sampai Mati. Jalan Terbaik Menjadi Guru Sukses


apologiku - Setiap manusia diciptakan dengan akal dan perasaan untuk mengerti dan memahami. Mengerti itu dengan otak dan memahami itu dengan hati. Mengerti itu tugas akal dan memahami adalah bagian dari perasaan.

Jika hati dan otak sinkron, maka segala aktivitas akan terselesaikan dengan sebaik baiknya. namun jika keduanya bertolak belakang, maka jangan pernah berharap hasil yang maksimal. karena tentunya hal yang dilakukan tanpa akal maka jadinya gagal, dan jika dilakukan tanpa perasaan maka jadinya buntu.

Sama halnya dengan mengajar, memulai pelajaran itu membutuhkan akal untuk mentransfer ilmu dan hati untuk memahami objek mentransfer ilmu. 

Di sekolah, ada banyak siswa yang memiliki karakter tertentu sehingga para pengajar dituntut untuk bisa memperbaiki karakter tersebut. Untuk itu semua tidak cukup dengan guru yang menguasai suatu mata pelajaran. Namun di butuhkan seorang guru yang mampu mengerti dan memahami rasa yang dimiliki setiap anak.

Karakter itu tidak dibentuk dengan ceramah melainkan terbektuk melalui pendekatan. Jadi, sebagai guru hendaknya memiliki hati yang memiliki tekad untuk memperbaiki akal sehat para siswa agar dapat membentuk karakter yang mumpuni.

Jika setiap proses pembelajaran dilakukan dengan strategi dan pendekatan yang tepat, maka tentunya hasilnya akan sangat bermakna. Bukan hanya guru yang akan merasa bahagia, tapi juga para siswa akan merasakan kepuasan yang lebih.

Kepuasan yang dimaksud adalah ketenangan hati para siswa dengan apa yang diberikan oleh gurunya yang didalamnya memuat contoh contoh perilaku yang baik yang mampu mengarahkan ke hal-hal positif.

Setiap hati manusia asalnya dari Sang Maha Pencipta yang memiliki sifat hamba yang akan tunduk pada tuannya. Maka dari itu para guru harus bisa merasakan hal tersebut dan mengarahkan para siswa ke hal positif agar proses pembelajaran dapat terarah. 

Tujuan belajar bukan supaya pintar namun supaya dapat memahami arti kehidupan. Begitu pula sebaliknya, tujuan mengajar bukan untuk menyombongkan diri sebagai pengajar namun untuk menggapai keridhaan Sang Maha Pencipta. 

Mengajarlah dengan hati, maka kebahagian akan engkau dapatkan melebihi apa yang engkau bayangkan. Semangat dan teruslah belajar agar ilmu bertambah dan dapat lebih berguna.

"Mengajarlah Dengan Hati
Karena Hati tak Pernah Bohong,
Bahagialah Sampai Mati
Karena Mati Entah Kapan Datang"

Post a Comment for "Mengajar Dengan Hati, Bahagia Sampai Mati. Jalan Terbaik Menjadi Guru Sukses"