Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kunci Sukses Guru : Niat, Keyakinan, Kontrol Emosi dan Simpati

Isanfa - Menjadi guru adalah tugas mulia karena senantiasa mencerahkan pemikiran para peserta didik. Guru adalah garda terdepan dalam kemajuan berfikir setiap manusia yang belajar. Perlu kita ketahui pula bahwa guru memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter generasi bangsa. Oleh sebab itu, guru harus senantiasa mengupgrade kemampuannya agar tidak terkikis oleh perkembangan zaman.

Nah kali ini penulis ingin berbagi mengenai kunci sukses menjadi seorang guru yang Insya Allah mampu menjadi contoh, panutan dan pembentuk karakter bangsa yang mampu berfikir dan membedakan antara baik dan buruk. Kunci Sukses Guru ada 4 yaitu :

#1. Niat
Coba renungkan kembali tentang niat awal teman teman menjadi guru. Jika niat teman teman adalah untuk materi, maka segera perbaharui kembali niat teman teman. Pepatah lama mengatakan, jika niat kita baik maka tentunya akan membuahkan hasil yang baik pula. Seorang guru harus memiliki niat dan tekad yang ikhlas dari awal menjadi guru. Niat tersebut menjadi motivasi bagi para guru untuk senantiasa menjadikan profesinya sebagai ladang penyaluran pengetahuan yang dimilikinya. Oleh sebab itu, niat lah yang utama dalam segala hal.

Teman teman, cobalah untuk mengajar dengan profesional tanpa harus terganggu dengan besar kecilnya gaji yang akan diterima. Meski tidak dinafikkan bahwa persoalan gaji saat ini menjadi beban psikologi dalam kehidupan masyarakat. ditambah lagi dengan kenaikan harga bahan bahan pokok. namun kembali lagi teman teman, renungkan kembali niat teman teman. Karena sesungguhnya apa yang sudah dicita citakan dengan niat ikhlas nantinya akan berbuah hal indah. Teman teman guru harus yakin akan janji Allah SWT.

Dalam Al-qur'an Surah Muhammad Ayat 7 Allah SWT berfirman : "Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." Dengan menjadi seorang guru, maka secara sadar ataupun tidak sadar kita telah menolong agama Allah karena tentunya tidak ada guru yang mengajarkan kejahatan. Guru itu mengajarkan kebaikan, jadi jangan ragu serahkan semua pada Allah SWT. ingat janji-Nya itu pasti.

#2. Keyakinan

Bebicara soal keyakinan, tentunya tak lepas dari tekad kuat untuk menjadi seorang guru yang profesional. Tidak sedikit orang yang menjadi guru hanya karena gelar akademik yang dia peroleh. karena menganggap memiliki syarat untuk jadi guru, sehingga dengan terpaksa melamar menjadi seorang guru. Namun ternyata dirinya sendiri tidak memiliki keyakinan apakah betul betul ingin jadi guru atau hanya sekedar pelarian gelar akademik.

Jika anda sudah menjadi seorang guru, maka anda harus tanamkan dalam diri anda keyakinan yang kuat bahwa anda pasti bisa mendidik anak anak yang ditakdirkan anda ajar. Keyakinan anda harus anda munculkan kepermukaan dengan senantiasa merenungkan niat awal menjadi guru. Sesungguhnya tidak ada yang tidak mungkin jika anda senantiasa merasa yakin atas kebenaran yang anda kerjakan dan mau berusaha untuk lebih maju dan berguna bagi generasi bangsa masa depan.

#3. Kontrol Emosi
Dewasa ini, guru dituntut memiliki kontrol emosi yang baik. Karena di zaman sekarang tidak sedikit guru yang dipolisikan hanya karena ulah siswa yang jahil dan memang tidak mau mematuhi aturan yang berlaku. Kontrol emosi disini menjadi kunci agar pengajaran yang diberikan kepada anak didik dapat ditransfer dengan baik dan tanpa hambatan.

Dalam mengajar, seorang guru harus mampu memainkan emosi yang dimilikinya dan diarahkan ke hal positif, agar tidak terjadi gesekan antara guru dan siswa. mengapa demikian ? tentunya kita pahami bersama sesuai dengan jenjang pendidikan yang ada misalnya jika anda mengajar di jenjang SMP atau pun SMA dengan kontrol emosi yang tidak stabil, maka bukan tidak mungkin anak didik anda akan melawan. Jadi, alangkah baiknya jika anda mempelajari psikologi anak didik agar dapat mengarahkan emosi anda ke arah yang positif sehingga penguatan yang diberikan kepada siswa dapat diterima dengan baik dan dapat saling memahami antara Guru dan Murid.

#4. Simpati
Rasa empati ataupun simpati tentunya dimiliki oleh setiap orang. Apatah lagi jika orang itu berprofesi sebagai guru, sudah selayaknya ia memiliki rasa empati yang besar terhadap anak anak didiknya. karena menjadi guru, bukan hanya mengajar namun juga mendidik agar dapat mengarahkan tingkah laku anak didik menjadi lebih baik kedepannya atau dengan kata lain membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang memiliki intelektua, spiritual dan emosional yang baik.

Kita ketahui bersama, bahwa sifat simpati atau empati yang dimiliki seorang guru dapat mempengaruhi psikologi anak didik sehingga lebih sopan dan hormat kepada gurunya dibandingkan dengan jika sebagai guru sepanjang hari atau bahkan setiap hari kita hanya marah marah melulu.

Simpati yang dimaksud disini diharapkan juga mampu membentuk karakter bangsa yang selama ini hilang entah kemana. Dulu para siswa begitu menghargai gurunya. Sekarang malah kebalikannya, oleh sebab itu penulis berharap dengan ke 4 keyword  ini semoga dapat membuka cakrawala berfikir teman teman guru diseluruh penjuru dunia untuk menjadi guru yang sukses dalam pengajaran yang bermakna dan bermanfaat untuk penerus generasa masa depan.



2 comments for "Kunci Sukses Guru : Niat, Keyakinan, Kontrol Emosi dan Simpati"

  1. Mantap gan artikelnya, semoga sukses terus...

    www.pintuwawasan.com

    ReplyDelete