Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Klasifikasi Tunagrahita : Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang Serta Tunagrahita Berat dan Sangat Berat

Klasifikasi Tunagrahita : Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang Serta Tunagrahita Berat dan Sangat Berat

apologiku - Tunagrahita menurut peraturan pemerintah no. 72 tahun 1991 diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, serta tunagrahita berat dan sangat berat. Klasifikasi yang dikeluarkan pemerintah ini sejalan dengan apa yang disebutkan oleh AAMD (American Assosiation on Mental Deficiency).
Tunagrahita ringan
picture by : parenting.firstcry.com
Berdasarkan klasifikasi tunagrahita, maka dapat disimpulkan bahwa ternyata penderita tunagrahita bukan hanya anak yang terlahir dengan keterbelakangan mental saja. Namun, anak-anak yang kelihatannya normal namun sulit mengembangkan kecerdasan intelektualnya juga termasuk penderita tunagrahita. Hanya saja tingkatannya masih ambang rata-rata anak seusianya.

Selanjutnya silahkan sobat pembelajar simak penjelasan singkat mengenai klasifikasi tunagrahita berikut ini, agar tidak gagal paham dalam memahami tingkatannya. 

Tunagrahita Ringan

Tunagrahita ringan ini juga disebut Tunagrahita mampu didik atau debil. Mereka memiliki inteligensi berkisar antara 55-70. Mereka yang termasuk dalam kelompok anak tunagrahita ringan ini, meskipun kecerdasan dan adaptasi sosialnya terhambat, namun masih mempunyai kemampuan untuk berkembang di bidang pelajaran akademik, penyesuaian sosial dan kemampuan bekerja. Mereka dapat membaca, menulis dan berhitung secara sederhana.

M. Amin (1995 : 22 ) mengungkapkan anak tunagrahita ringan adalah mereka yang kecerdasan dan adaptasi sosialnya terhambat. namun mereka mempunyai kemampuan untuk berkembang dalam bidang akademik, penyesuaian sosial dan kemampuan bekerja.

Secara terperinci menurut Rochyadi (2005:13) karakteristik anak tunagrahita ringan diataranya sebagai berikut:
  1. Karakteristik fisik seperti anak normal hanya sedikit mengalami keterbelakangan dalam kemampuan sensomotorik.
  2. Karakteristik psikis yaitu sukar berfikir abstraksi dan logis, kurang mempunyai kemampuan analisa, kurang kemampuan mengendalikan perasaan, mudah dipengruhi, kepribadian kurang harmonis, karena tidak mampu menilai baik dan buruk.
  3. Karakterisktik sosial mereka kurang mampu bergaul, menyesuaikan di lingkungan yang tidak terbatas dalam keluarga saja, namun ada yang mendiri dalam masyarakat, mampu melakukan pekerjaan yang sederhana dan melakukanya secara penuh sebagai orang dewasa.
Selain itu, menurut Astati (2001 : 5) karakteristik anak tunagrahita adalah sebagai berikut :
  1. Ciri fisik dan motorik : keadaan fisik anak tunagrahita ringan sama halnya dengan anak normal hanya saja kemampuan motoriknya lebih rendah. Selain itu, tingkat kesehatan tubuh anak tunagrahita ringan lebih lemah dibandingan anak normal yang seusia dengannya.
  2. Kemampuan berbahasa : anak tunagrahita ringan mampu berbicara bahkan sangat lancar, tetapi kurang pada pembendaharaan kata sehingga mereka kurang mampu menyimpulkan hal yang dibicarakan
  3. Kecerdasan : anak tunagrahita ringan memiliki kesulitan dalam berfikir abstrak, namun masih mampu menerima pembelajaran akademik meski dengan segala keterbatasan yang dimilikinya.
  4. Sosial : anak tunagrahita ringan terkadang memiliki perasaan bingung ketika bergaul apalagi jika orang-orang sekelilingnya berperilaku negatif kepadanya, maka mereka cenderung akan menarik diri dan bergaul dengan anak normal yang lebih mudah usianya.
  5. Kepribadian : anak penderita tunagrahita itu kurang percaya diri, merasa rendah diri dan mudah prustasi. Olehnya itu anak tunagrahita hendaknya direspon positif agar dapat mengontrol emosinya.
  6. Pekerjaan : Kemampuan bekerja penderita tunagrahita itu terbatas pada pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya sederhana. Meski tidak sedikit juga penderita tunagrahita yang sudah hidup mandiri dan bekerja sesuai kemampuan yang mereka miliki.

Tunagrahita Sedang

Anak yang masuk dalam klasifikasi tunagrahita sedang adalah mereka yang memiliki kemampuan intelektual dan kemampuan adaptasi dibawah penyandang tunagrahita ringan. Mereka dapat belajar keterampilan sekolah untuk tujuan-tujuan fungsional, mencapai suatu tingkat “tanggung jawab sosial” dan mencapai penyesuaian sebagai pekerja dengan bantuan.

Anak tunagrahita sedang disebut juga Imbesil. Kelompok ini memiliki IQ 51-36 pada skala Biner dan 54-40 menurut skala Weshcler (WISC). Anak terbelakang mental sedang bisa mencapai perkembangan MA sampai kurang lebih 7 tahun, diri sendiri dari bahaya seperti menghindari kebakaran, berjalan di jalan raya, berlindung dari hujan, memakai baju sendiri, dan sebagainya.

Anak tunagrahita sedang sangat sulit bahkan tidak dapat belajar secara akademik seperti belajar menulis, membaca, dan berhitung walaupun mereka, masih dapat menulis secara sosial, misalnya menulis namanya sendiri, alamat rumahnya, dll. Masih dapat dididik mengurus diri, seperti mandi, berkapaian, makan, minum, mengerjakan pengerjaan rumah tangga sederhana seperti menyapu, membersihkan perabot rumah tangga, dan sebagainya.

Dalam kehidupan sehari-hari anak tunagrahita sedang membutuhkan pengawasan yang terus menerus. Mereka juga masih dapat bekerja di tempat kerja yang terlindung.

Sebagaimana digambarkan oleh Astati (2001 : 7), ciri-ciri anak tunagrahita sedang adalah sebagai berikut :
  1. Segi fisik : Keadaan fisik tunagrahita sedang tidak sebaik penyandang tunagrahita ringan. Mereka mengalami kurang keseimbangan, kurang koordinasi gerak sehingga ada diantara mereka yang mengalami keterbatasan dalam bergerak.
  2. Segi Kecerdasan : Kelompok ini mencapai kecerdasan yang sama dengan anak normal yang berusia 7 atau 8 tahun. Sehubungan dengan ini R.P. Mandey & Jhon Wiles (1959 : 43) menyatakan bahwa : Tunagrahita sedang walaupun sudah dewasa dapat mencapai umur kecerdasan yang sama dengan anak normal usia 7 tahun.
  3. Segi Bicara : Kemampuan bicaranya sangat kurang, akan tetapi masih dapat mengutarakan keinginannya walaupun dalam mengucapkan kata-kata tidak jelas, menghilangkan salah satu fonem dalam satu kata, menambah fonem dalam kata, atau mengucapkan kata mengerti lainnya.
  4. Segi sosialisasi : Mereka dapat bergaul dengan tetangga terdekatnya, teman-temannya dengan orang-orang di sekitar dengan baik, mereka tidak dapat bepergian jauh. Mereka masih dapat menyebut namanya, alamatnya walaupun tidak kesempurnaan anak normal.
  5. Segi Pekerjaan : Dalam hal pekerjaan, mereka dapat mengerjakan hal-hal yang sifatnya sederhana dan rutin. Mereka ini bekerja dengan pengawasan. Mengacu pada keterangan di atas, bisa disimpulkan bahwa karakteristik anak tunagrahita sedang memiliki perbedaan dengan anak normal sehingga lemah dalam segi fisik dan motorik, kurang mampu menarik kesimpulan dari yang dibicarakannya, sulit berfikir abstrak, cenderung menarik diri, kurang percaya diri dan dapat melakukan pekerjaan yang sifatnya sederhana.

Tunagrahita Berat dan Sangat Berat

Anak yang masuk dalam klasifikasi tunagrahita berat dan sangat berat ini adalah mereka yang pada umumnya hampir tidak meniliki kemampuan untuk berbaur dan dilatih dalam menjalani kehidupan sosial yang normal. Kebanyakan dari mereka sangat bergantung pada orang-orang terdekatnya, meski ada juga yang dapat mengurus diri sendiri dan dapat berkomunikasi secara sederhana dengan segala keterbatasan yang dimilikinya.

Anak tunagrahita berat disebut juga idiot. karena dalam kegiatan sehari-hari mereka membutuhkan pengawasan, perhatian, bahkan pelayanan yang maksimal. Mereka tidak dapat mengurus dirinya sendiri apalagi berlindung dair bahaya.

Asumsi anak tunagrahita sama dengan anak Idiot tepat digunakan jika anak tunagrahita yang dimaksud tergolong dalam tungrahita berat.

Melalui artikel singkat diatas, semoga sobat pembelajar dapat memahami persoalan seputar tunagrahita dan tidak lagi beranggapan bahwa semua penderita tunagrahita adalah idiot dan tidak memiliki kemampuan apa-apa.

Setelah mengetahui hal ini pula kiranya dapat disosialisasikan kepada siapa saja yang masih belum tahu. anak-anak tunagrahita juga memiliki banyak kelebihan meski dengan segala keterbatasannya. Olehnya itu, mari kita senantiasa memperhatikan lingkungan sekitar dan tetap memperhatikan para penderita tunagrahita.

Post a Comment for "Klasifikasi Tunagrahita : Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang Serta Tunagrahita Berat dan Sangat Berat"