Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 1 Subtema 3 Pembelajaran 1

Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 1 Subtema 3 Pembelajaran 1


apologiku - Beberapa latihan soal pada Buku Teamatik  Kelas 5 mungkin membuat sobat pembelajar bingung untuk menyelesaikannya. Nah, untuk memberi solusi kepada kalian agar lebih mudah memahaminya, apologiku kembali merilis Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 1 Subtema 3 Pembelajaran 1 berikut ini
Buku Tematik kelas 5

Ayo Mengamati

Amatilah ilustrasi gambar pada halaman sebelumnya. Buatlah sebuah cerita berdasarkan gambar-gambar tersebut. Namun, sebelumnya kamu harus menentukan ide pokok tiap-tiap paragrafnya terlebih dulu.

*Contoh Cerita

Ide Pokok:

Paragraf 1: Hari itu, Lani mendapat tugas dari Ibu guru disekolah.
Paragraf 2: Langkah awal yang dilakukan Lani adalah menyiapkan tanah liat.
Paragraf 3: Gerabah yang dibuat Lani jenisnya adalah guci.
Paragraf 4: Setelah guci buatannya selesai, selanjutnya dilakukan pembakaran.


Cerita berdasarkan gambar dan ide pokok yang telah ditentukan:

     Hari itu, Lani mendapat tugas dari Ibu guru disekolah. Tugasnya adalah membuat kerajinan gerabah dirumah. Lani mengerjakan tugas tersebut dibantu oleh ayahnya. Namun sebelum mengerjakan, ia mulai mempelajari dulu alat, bahan dan cara kerjanya.

    Langkah awal yang dilakukan Lani adalah menyiapkan tanah liat. Tanah liat, digunakan sebagai bahan dasar membuat gerabah. Lani mengolah tanah liat tersebut dengan membasahinya dengan air terlebih dahulu, agar mudah dibentuk.

     Gerabah yang dibuat Lani jenisnya adalah guci. Lani membuat guci dengan sangat bersemangat. Adonan tanah liat dipilin-pilinnya sehingga berbentuk guci yang cantik dan rapi. Pekerjaan Lani membuat guci cepat selesai karena dibantu oleh ayahnya.

    Setelah guci buatannya selesai, selanjutnya dilakukan pembakaran. Kerajinan gerabah jika telah dibentuk, maka harus dimasukkan kedalam tungku pembakaran agar dapat bertahan kuat dan tidak mudah pecah. Pembakaran ini juga dimaksudkan agar gerabah yang dibuat dapat tahan lama.

Ayo Membaca

Gerabah dari Pulau Madura

     Salah satu warisan karya budaya yang sangat tua, luas persebaranya, dan mampu bertahan hingga sekarang adalah gerabah, yakni barang pecah belah dari tanah bakar yang dibuat secara tradisional. Gerabah juga dikenal dengan sebutan tembikar. Gerabah konon sudah dibuat manusia sejak mereka hidup menetap dan mulai bercocok tanam beberapa ribu tahun sebelum tahun masehi, dan kini masih kita dapatkan di seluruh pelosok Nusantara, tidak terkecuali di Pulau Madura.

     Pada situs-situs kebudayaan dan purbakala, banyak dijumpai gerabah atau tembikar yang difungsikan sebagai peralatan atau perkakas rumah tangga dan untuk keperluan peribadahan serta penguburan mayat. Gerabah yang paling sederhana dibuat dan dibentuk hanya menggunakan tangan dengan ciri adonan yang kasar dan bagian-bagian gerabah tersebut masih dipenuhi oleh jejak-jejak jari. Selain itu, bentuknya kadang tidak simetris.

     Tidak terkecuali di Pulau Madura, gerabah dibuat untuk difungsikan sebagai peralatan sehari-hari masyarakat setempat, yang dilakukan secara tradisional seperti apa yang dilakukan oleh para pendahulunya. Kesamaan pembuatan gerabah di Madura sekarang ini dengan para
pendahulunya adalah proses pembuatan dan bentuknya yang masih tradisional sama seperti gerabah-gerabah yang dihasilkan pada zaman terdahulu.

     Gerabah-gerabah yang dihasilkan oleh para pengrajin di Madura adalah gerabah yang dibuat dari tanah liat yang berwarna kuning dengan pasir halus. Tanah liat hitam dapat juga dipergunakan tetapi kualitasnya kurang baik.

     Beberapa daerah di Madura menjadi penghasil gerabah, seperti di Mandala Andulyang, Duko Ru Baru, Yangkatan Kyangean, Baragung, Pademawa, Dalpenyang Pakaporan, dan Blega Bangkalan. Di antara daerah-daerah tersebut, yang sangat terkenal adalah Karang Penang Sampang dan Andulang Sumenep. Kedua daerah tersebut memproduksi gerabah dalam bentuk genteng.

     Memang tidak semua daerah di Madura menghasilkan gerabah. Hal ini disebabkan karena tidak semua wilayah di Madura memiliki struktur tanah liat yang dijadikan bahan dasar pembuatan gerabah. Secara umum, tanah-tanah di Madura mengandung pasir yang tinggi, karena Pulau Madura dikeliling oleh pantai, sehingga tidak bisa digunakan untuk membuat gerabah.

     Di antara daerah-daerah penghasil gerabah tersebut ada semacam perjanjian kerja untuk membuat barang-barang yang sudah ditentukan secara turun-temurun atau spesialisasi. Dengan spesialisasi ini
persaingan dapat dicegah. Gerabah Madura juga memiliki kekhasan lokal yang disebabkan oleh keahlian/keterampilan pengrajin, tersedianya bahan, teknik pembuatan, dan teknik pembakaran. Dengan spesialisasi dan ciri khasnya itu, banyak kampung diberi nama sesuai dengan nama jenis tembikar tertentu.

     Peralatan pengrajin gerabah Madura adalah alat-alat tradisional yang tidak jauh bedanya dengan yang sudah digunakan pada zaman prasejarah. Alat-alat umum adalah cangkul, linggis, ember, dan alat-alat khusus seperti berikut.
  1. Panombuk atau penumbuk berupa bulatan bertangkai untuk alat pembentuk bagian dalam.
  2. Panempa atau penempa untuk pembentuk dan penghalus bagian luar berupa sekeping papan.
  3. Pangorek atau pengerok, sejenis sabit bermata miring bertangkai panjang untuk menghaluskan bagian dalam.
  4. Panyabungan, wadah air untuk menetesi gerabah dengan secarik kain agar mudah dihaluskan.
  5. Pangeled, secarik kain untuk membentuk bibir gerabah.
  6. Pangajakan, sejenis nyiru untuk ayakan pasir.
  7. Pangabuan, tempat abu.
  8. Panompal, alat menyisikan abu dari pembakaran.
  9. Wer-kower, galah berujung kawat lengkung.
  10. Pamatong, sejenis pisau atau kawat pemotong tanah liat.
  11. Pungku, pembakaran gerabah
Meja Putar Untuk membuat kerajinan tangan

     Adapun proses pembuatan gerabah dilakukan dengan tahapan tahapan yang harus dilakukan secara berurutan. Proses pembuatan gerabah tersebut sebagai berikut.
  1. Menyiapkan bahan berupa tanah liat.
  2. Mengaduk tanah liat dengan dicampur air.
  3. Setelah jadi adonan, diambil per bongkahan untuk dibuat bentuk kasar.
  4. Dengan menggunakan kain pangeled, bibir atau pinggiran bongkahan dibentuk sehingga bulat melingkar.
  5. Bila yang dibuat sejenis periuk, maka ketika pinggiran atau bibir sudah jadi lalu diangin-anginkan. Baru kemudian membuat bagian perut yang terpisah dengan bibir, kemudian setelah jadi perut dan bibir disambung dan diperhalus.
  6. Bila yang dibuat bertelinga atau bertangkai, maka dibuatkan telinga atau tangkai untuk kemudian ditempelkan atau digabungkan dan diperhalus.
  7. Setelah halus dan diteliti kesempurnaannya, kemudian dijemur atau dibakar hingga benar-benar kering.
  8. Langkah terakhir setelah kering adalah dibersihkan. Namun untuk beberapa daerah ada yang masih menyempurnakannya dengan cat yang berasal dari lumpur.

     Keberadaan pengrajin gerabah di Madura ini telah banyak memberikan manfaat, baik untuk pengrajin, pemakai maupun untuk masyarakat umum. Pemakai gerabah Madura memperoleh banyak keuntungan seperti harga murah, anti karat, mudah dibersihkan, dan mengurangi polusi. Di samping itu, juga dapat menyerap banyak tenaga kerja. Kerajinan gerabah ini juga merupakan salah satu cara melestarikan warisan budaya yang telah turun menurun. Mengingat manfaat-manfaatnya tersebut, maka pelestariannya perlu mendapat perhatian kita semua. Salah satu caranya dengan menjaga kualitas.
     Meski gerabah masih tetap diproduksi, tetapi dalam perkembangannya dihadapkan pada produk-produk modern. Produk-produk modern tersebut tidak hanya proses pembuatannya yang modern, namun juga menggunakan bahan-bahan yang lebih praktis dan lebih tahan lama, seperti dari plastik, karet, besi, dan aluminium. Akibatnya, lambat laun menggeser keberadaan gerabah. Para pengrajin pun juga terancam.

Ayo Menulis

Berdasarkan bacaan di atas, temukan ide pokok masing-masing paragraf.

Paragraf 1: Salah satu warisan karya budaya yang sangat tua, luas persebaranya, dan mampu bertahan hingga sekarang adalah gerabah, yakni barang pecah belah dari tanah bakar yang dibuat secara tradisional.
Paragraf 2: Pada situs-situs kebudayaan dan purbakala, banyak dijumpai gerabah atau tembikar yang difungsikan sebagai peralatan atau perkakas rumah tangga dan untuk keperluan peribadahan serta penguburan mayat.
Paragraf 3: Tidak terkecuali di Pulau Madura, gerabah dibuat untuk difungsikan sebagai peralatan sehari-hari masyarakat setempat, yang dilakukan secara tradisional seperti apa yang dilakukan oleh para pendahulunya.
Paragraf 4: Gerabah-gerabah yang dihasilkan oleh para pengrajin di Madura adalah gerabah yang dibuat dari tanah liat yang berwarna kuning dengan pasir halus.
Paragraf 5: Beberapa daerah di Madura menjadi penghasil gerabah, seperti di Mandala Andulyang, Duko Ru Baru, Yangkatan Kyangean, Baragung, Pademawa, Dalpenyang Pakaporan, dan Blega Bangkalan.
Paragraf 6: Tidak semua daerah di Madura menghasilkan gerabah.
Paragraf 7: Di antara daerah-daerah penghasil gerabah tersebut ada semacam perjanjian kerja untuk membuat barang-barang yang sudah ditentukan secara turun-temurun atau spesialisasi.
Paragraf 8: Peralatan pengrajin gerabah Madura adalah alat-alat tradisional yang tidak jauh bedanya dengan yang sudah digunakan pada zaman prasejarah.
Paragraf 9: Adapun proses pembuatan gerabah dilakukan dengan tahapantahapan yang harus dilakukan secara berurutan.
Paragraf 10: Keberadaan pengrajin gerabah di Madura ini telah banyak memberikan manfaat, baik untuk pengrajin, pemakai maupun untuk masyarakat umum.
Paragraf 11: Meski gerabah masih tetap diproduksi, tetapi dalam perkembangannya dihadapkan pada produk-produk modern.

Ayo Berlatih

Kamu sudah bisa menentukan ide pokok dari sebuah bacaan, sekarang kembangkan ide-ide pokok berikut menjadi sebuah paragraf.

Tanah liat banyak kegunaannya.
Tanah liat banyak kegunaannya. Tanah liat dapat digunakan untuk membuat batu bata, keramik, plaster, serta material bangunan alami lainnya. Tanah liat bagus digunakan karena memiliki sifat yang tahan lama dan dapat di daur ulang.

Proses pembuatan gerabah dari tanah liat
Proses pembuatan gerabah dari tanah liat. untuk membuatnya, harus disediakan dulu tanah liat yang telah tercampur air. Setelah menjadi adonan, barulah dibentuk sesuai dengan keinginan. Dalam membuat gerabah dari tanah liat ini, perlu diperhatikan bagian pinggirannya agar tetap halus dan tidak kasar. Selanjutnya langkah terakhir adalah mengeringkannya dan memberi warna jika diperlukan.

Macam-Macam Peralatan yang terbuat dari tanah liat
Macam-macam peralatan yang terbuat dari tanah liat. Ada banyak kita jumpai peralatan dirumah yang terbuat dari tanah liat seperti, tempat air, ulekan sambal, pot bunga, celengan sampai tempat makan.

Nah itulah pembahasan kita mengenai Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 1 Subtema 3 Pembelajaran 1. Semoga sobat pembelajar dapat terbantu dengan artikel ini yah. Tetap semangat belajar yah sobat.

Post a Comment for "Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 1 Subtema 3 Pembelajaran 1"