Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Model Model Pembelajaran Aktif dan Kreatif

apologiku - Model pembelajaran merupakan metode atau cara yang digunakan untuk menerapkan rencana pembelajaran yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan pembelajaran untuk mencapai keberhasilan atau tujuan pembelajaran yang telah dicanangkan.


Nah,, teman teman kali ini kita akan membahas mengenai macam macam model pembelajaran, semoga nantinya berbagai macam model pembelajaran yang kami tampilkan dalam artikel ini dapat menambah referensi teman teman untuk lebih meningkatkan kualitas pengajaran dalam keseharian teman teman. Yuk kita simak bersama macam macam model pembelajaran di bawah ini.


#1. Examples Non Examples
Sesuai dengan namanya model pembelajaran ini mengharuskan kita menyiapkan gambar, diagram, atau tabel yang sesuai dengan materi ajar yang akan digunakan. Dengan kemajuan teknologi alangkah lebih bagusnya jika gambar tersebut ditampilkan menggunakan LCD proyektor.

#2. Numbered Heads Together

Numbered Heads Togethher atau sering di sebut NHT ini merupakan tipe pembelajaran kooperatif. model ini dijalankan dengan mempersiapkan angka angka yang nantinya akan ditempelkan di kepala peserta didik kemudian, angka angka tersebutlah yang nantinya akan di panggilkan oleh guru yang kemudian siswa yang disebutkan angkanya akan maju kedepan kelas untuk melaporkan hasil kerjasama dengan kelompoknya.

#3. Cooperative Script

Model ini sangat cocok untuk digunakan pada pembelajaran bermain peran karena model pembelajaran ini mengarahkan siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengungkapkan bagian bagian materi yang dipelajari. Dengan kata lain model ini cocok digunakan untuk mengarahkan siswa dengan materi dialog.

#4. Student Teams Achievement - Divisions (STAD)

STAD juga merupakan tipe model pembelajaran kooperatif yang dimana siswa dibagikan dalam kelompok yang beranggotakan 4 orang secara heterogen kemudian diberikan tugas oleh guru yang akan dibahas oleh siswa secara berkelompok. Siswa yang sudah paham tugas yang diberikan dapat menjelaskan kepada anggota kelompok lainnya agar semua anggota dalam kelompok itu mengerti.

#5. Jigsaw

Model pembelajaran Jigsaw ini juga merupakan tipe pembelajaran kooperatif dimana siswa dibagi kedalm kelompok yang beranggotakan 4 orang secara heterogen. Setiap siswa dalam 1 kelompok, kemudian diberikan materi yang berbeda untuk dipelajari dan didiskusikan dalam kelompok baru yang mempelajari materi ajar yang sama. Setelah berdiskusi dengan kelompok baru, kemudian anggota kelompok kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan/mengajar teman 1 kelompoknya agar mengerti dengan apa yang didiskusikan pada saat di kelompok baru.

#6. Artikulasi

Artikulasi adalah model pembelajaran dengan membagi siswa agar berpasangan untuk menceritakan materi yang diterima dari guru kepada pasangannya, dan yang menjadi pendengar membuat catatan catatan kecil mengenai apa yang diceritakan temannya. Begitu pula sebaliknya dan setiap kelompok lainnya. setelah itu, siswa bergiliran menyampaikan hasil yang diceritakannya dengan pasangannya.

#7. Two Stay Two Stray

Sesuai dengan namanya two stay two stray yaitu dua tinggal dua tamu. pembelajaran ini diawali dengan pembagian kelompok. Setelah itu setiap kelompok diberikan tugas berupa berbagai permasalahan yang harus mereka diskusikan jawabannya. Setelah diskusi dalam kelompok selesai, kemudian 2 orang anggota kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertama pada kelompok lain dan 2 orang yang tinggal bertugas untuk menerima tamu. Tugas mereka yang menerima tamu adalah menyajikan hasil kerja kelompoknya kepada tamu yang datang. Setelah selesai, selanjutnya siswa kembali ke kelompok asal untuk mencocokkan dan membahas hasil kerja yang telah mereka tunaikan.

#8. Make a Match
Model pembelajaran ini menggunakan kartu kartu. Ada kartu yang berisi pertanyaan dan ada juga yang berisi jawaban dari pertanyaan tersebut. Untuk model ini, guru membagi kelas menjadi 3 kelompok dimana kelompok pertama sebagai pemegang kartu yang berisi pertanyaan, kelompok kedua sebagai pemegang kartu yang berisi jawaban dan kelompok ketiga sebagai kelomok penilai. Setelah dibagi kelompok, selanjutnya mengatur posisi setiap kelompok dengan mengatur agar kelompok pemegang kartu pertanyaan dan pemegang kartu jawaban berdiri berhadapan. 
Jika semua sudah berada diposisinya, selanjutnya biarkan kelompok satu dan dua saling berdiskusi untuk mencari pasangan kartu pertanyaan dan jawaban yang sesuai. Setelah para pemegang kartu tersebut menemukan pasangannya, selanjutnya tugas kelompok penilai yang memberikan penilaian terhadap pasangan peratanyaan dan jawaban pada kartu. Sebagai catatan, pemegang kartu pertanyaan dan kartu jawaban bahkan kelompok penilai belum mengetahui persis kesesuaian antara pertanyaan dan jawaban yang mereka tentukan. Disinilah tugas guru sebagai penengah diskusi untuk meluruskan hasil diskusi jika terdapat kekeliruan jawaban dan penilaian.

#9. Listening Team

Pembelajaran ini diawali dengan pemaparan materi ajar oleh guru. Kemudian guru membagi menjadi kelompok kelompok yang memiliki tugas masing masing. misalnya dalam kelas itu dibagi kedalam 4 kelompok dimana masing masing kelompok diberikan tugas yang berbeda. Kelompok 1 sebagai kelompok penanya, kelompok 2 sebagai kelompok penjawab dengan jawaban tertentu, kelompok ke 3 sebagai kelompok penjawab dengan jawaban yang berbeda dengan kelompok 2, sedangkan kelompok 4 sebagai kelompok yang bertugas sebagai pembuat kesimpulan hasil diskusi.
Hal ini dimaksudkan agar diskusi pada pembelajaran lebih aktif dan dapat merangsang kecerdasan intelektual peserta didik untuk bisa mengungkapkan apa yang ada dalam fikiran mereka mengenai materi yang dipelajari.

#10. Think Pair Share

Sesuai dengan arti dari masing masing kata dalam metode ini, yakni : Think = berfikir, Pair = pasangan, Share =berbagi. Maka diharapkan agar peserta didik yang dibentuk dalam pasangan pasangan, dapat berfikir mengenai materi ajar yang sedang diberikan oleh guru kemudian di diskusikan dengan teman temannya agar terjadi tanya jawab yang mendorong pada kemajuan berfikir secara integratif peserta didik.

Post a Comment for "Model Model Pembelajaran Aktif dan Kreatif"