Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Mengajarkan P5 dengan Projek Gaya Hidup Berkelanjutan

apologiku.com - Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang mengapa, bagaimana dan apa saja yang perlu diketahui dalam mengajarkan P5 dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan. Mari disimak artikel berikut ini.

Tema projek Gaya Hidup Berkelanjutan dapat dipelajari oleh semua jenjang pendidikan baik SD, SMP dan SMA/SMK. Hal tersebut karena perilaku hidup dalam keseharian adalah hal-hal dasar yang dapat membentuk karakter peserta didik dalam menjalani kehidupannya sehari-hari.

Pembelaran ini juga memberikan kesempatan kepada murid untuk terlibat langsung agar dapat melihat langsung fenomena yang terjadi disekitarnya baik berupa perilaku membuang sampah yang tidak pada tempatnya ataupun segala hal yang menjadi isu isu aktual di lingkungan sekitar. yang tentunya akan dicarikan solusi untuk menyelesaikan persoalan yang ada.

Pembelajaran ini dapat menginspirasi murid untuk memberikan konstribusi dan dampak bagi lingkungan sekitarnya sehingga sejalan dengan tujuan dari profil pelajar Pancasila. 

Selain hal tersebut, dengan pembelajaran gaya hidup berkelanjutan, maka diharapkan agar murid dapat:
  1. Mengembangkan kemampuan berfikir, melalui perilaku berbaur dengan lingkungan maka murid akan memahami keterkaitan aktivitas manusia dengan dampak dampak global yang menjadi akibatnya.
  2. Membangun kesadaran terhadap pentingnya menjaga lingkungan
  3. Mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang disebabkan oleh perubahan iklim seperti terjadinya bencana ataupun krisis pangan 
Berdasarkan harapan di atas, kita dapat merumuskan tema apa yang dapat kita angkat untuk pembelajaran gaya hidup berkelanjutan. Dalam merumuskan pembelajaran dengan gaya hidup berkelanjutan, maka kita dapat mengambil isu-isu yang berkembang di masyarakat berbagai daerah seperti, bencana banjir jakarta, ataupun sebagainya.

Contoh pembelajaran gaya hidup berkelanjutan yaitu:

Sekolah Dasar SD
- Fase A (Kelas 1 & 2): Murid diarahkan pada aktivitas sederhana seperti membuat sistem pembuangan dan pemilahan sampah
- Fase B (Kelas 3 & 4): Murid diajak untuk melakukan aktivitas mengumpulkan dan mengolah data hasil survei dari sampah yang telah dikumpulkan. Kemudian Hasil dari survei diolah untuk dicarikan solusi agar hal yang tidak diinginkan dapat dicegah
- Fase C (Kelas 5 & 6): Murid diajak untuk melakukan aktivitas kampanye sederhana, yakni melakukan hal-hal yang dapat mendongrong warga masyarakat agar tidak melakukan kegiatan yang dapat merugikan dan mencemari lingkungan. Kampanye ini dapat dilakukan secara langsung ataupun melalui media sosial.

Sekolah Menengah Pertama
Pada jenjang ini disebut Fase D dimana murid diarahkan untuk membuat aktivitas membuat purwarupa sistem pengolahan sampah. Purwarupa yang dimaksud adalah sebuah produk yang menjadi solusi terhadap isu yang diambil. Misalkan isunya tentang sampah, maka murid diharapkan dapat membuat biopori sebagai tempat pengomposan, atau mengaktifkan bank sampah dan bekerjasama dengan pengrajin karya olahan dari limbah sampah untuk bersama-sama mebuat purwarupa karya atau produk dari sampah daur ulang

Sekolah Menengah Atas / Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK)
Pada Jenjang ini sebut fase E dimana murid diarahkan untuk mendesain/merancang sistem pengolaan dari isu yang diangakat. Misalnya, jika isunya tentang sampah maka murid sma/smk diharapkan dapat mendesain secara langsung lubang biopori pengomposan sampah atau sistem untuk mengolah limbah organik sebagai bahan pakan hewan.

Demikianlah alasan mengapa, bagaimana dan apasaja yang perlu diketahui dari projek tema Gaya Hidup Berkelanjutan serta contoh yang harus dilakukan oleh murid dalam melaksanakan pembelajaran.

Post a Comment for "Cara Mengajarkan P5 dengan Projek Gaya Hidup Berkelanjutan"