Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Membuat dan Mengembangkan Bank Soal

Pengembangan Kisi-Kisi Soal Hingga Penyusunan Butir Soal Untuk Keperluan Bank Soal

Apologiku.Com - Sebelum membuat bank soal, maka terlebih dulu kita harus melakukan analisis soal agar kita dapat lebih muda memahami bagaimana cara membuat dan mengembangkan Bank soal yang sebaiknya dilakukan oleh seorang guru.

Nah, pada artikel kali ini apologiku.com akan mengupas bagaimana tahapan dalam penyusunan kisi-kisi soal hingga menjadi butir-butir soal yang siap untuk didistribusikan kepada peserta didik.

Perlu diketahui, bahwa bank soal adalah kumpulan soal yang telah teridentifikasi karakteristiknya, misalnya tingkat kesukaran, daya beda, dan penyebaran pilihan jawaban (option). Pengembangan bank soal perlu dilakukan secara terus-menerus untuk memenuhi berbagai keperluan penggunaan.

Dalam pengembangan bank soal yang dimulai dari penyebaran butir soal, nyatanya sebuah soal bukan hanya serta merta dibuat asal selesai. Namun dalam penulisannya, perlu melalui beberapa tahapan secara sistematis agar soal yang dibuat memiliki bobot dan sesuai dengan kompetensi yang diinginkan dalam setiap proses pembelajaran.

Mengingat pentingnya pengembangan bank soal, maka dalam penulisan butir soal seyogiyanya mengikuti tahapan-tahapan berikut ini:

Tahap -Tahap Pengembangan Bank Soal



1. Penyusunan Kisi-Kisi Soal

Kisi-kisi digunakan sebagai pedoman utama dalam penulisan soal agar dapat diperoleh butir soal yang sesuai dengan tujuan. Dalam penyusunan kisi-kisi soal ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah keterkaitan Kompetensi Dasar (KD), Indikator soal, Materi dan butir soal yang dibuat.

Selain itu, penyusunan kisi-kisi soal juga sebaiknya mengikuti level-level kognitif yang berlaku, agar dapat tercipta soal yang bervariasi dari tingkat kesukarannya. Untuk itu, dibutuhkan pengenalan taksonomi bloom saat penyusunan kisi-kisi soal.

2. Penulisan Soal

Soal ditulis oleh beberapa penulis soal berdasarkan kisi-kisi. Soal-soal yang dihasilkan merupakan soal-soal mentah yang masih membutuhkan polesan untuk lebih dikembangkan.

Penulisan soal didasari dari pemilihan materi-materi yang terkait dengan kompetensi dasar dan idikator pembelajaran yang sesuai.

3. Telaah soal (analisis kualitatif)

Soal mentah ditelaah secara kualitatif oleh penelaah soal. Berdasarkan hasil penelaahan soal, soal-soal tersebut diklasifikasikan menjadi tiga yaitu soal baik, soal perlu revisi, dan soal ditolak.

Soal baik langsung diterima, soal perlu revisi akan langsung direvisi sehingga diperoleh soal yang baik, dan soal yang ditolak akan dikembalikan ke penulis soal.

4. Perakitan soal

Soal-soal baik selanjutnya dirakit menjadi beberapa paket soal untuk diujicobakan. Pada saat perakitan, dimasukkan beberapa soal yang berfungsi sebagai soal linking antarpaket. Soal-soal linking tersebut diambil dari bank soal yang telah memiliki karakteristik soal.

Dalam merakit soal, ada beberapa langkah-langkah yang harus diperhatikan diantaranya:
  • Mengelompokkan soal-soal yang mengukur kompetensi dan materi yang sama
  • Memberi nomor urut soal berdasarkan kisi-kisi soal
  • Mengecek setiap soal dalam satu paket tes apakah soal tersebut sudah bebas dari kaidah penulisan dimana ada soal yang memberi petunjuk jawaban dari soal lain.
  • Membuat petunjuk umum dan khusus untuk mengerjakan soal
  • Membuat format lembar jawaban
  • Membuat lembar kunci jawaban dan petunjuk penilaiannya
  • Menentukan penyebaran kunci jawaban untuk bentuk soa pilihan ganda
  • Menentukan soal inti dalam setiap paket soal
  • Menentukan besarnya bobot setiap soal bentuk uraian
  • Menyusun tabel konversi skor agar dapat membantu para pendidik pada saat menilai lembar jawaban peserta didik.

5. Ujicoba soal

Ujicoba soal merupakan upaya untuk mengetahui kualitas soal tes berdasarkan pada empirik atau respon dari peserta tes. Untuk dapat melakukan ujicoba soal, maka perlu dilakukan analisis empirik (kualitatif) atau analisis kuntitatif dengan menggunakan teori tertentu.

Paket-paket soal diujicobakan kepada peserta didik yang sedang menempuh jenjang pendidikan yang sesuai dengan jenjang pendidikan pada tes tersebut. Misalnya, soal-soal Matematika kelas VII diujikan kepada peserta didik kelas VII di akhir tahun pelajaran atau kepada peserta didik kelas VIII di awal tahun pelajaran.

Peserta didik dalam menjawab soal-soal tes tersebut harus serius seolah-olah ujian yang sebenarnya walaupun pada ujicoba ini yang akan dilihat adalah kualitas soalnya bukan kompetensi peserta didik. Ujicoba soal digunakan untuk mengumpulkan data empirik tentang soal berupa jawaban-jawaban peserta didik terhadap soal.

6. Analisis kuantitatif

Ananlisis kuantitatif dilakukan agar dapat menghitung data secara akurat, dalam hal ini dimaksudkan dengan dilakukannya anilisis kuantitatif maka dapat dihasilkan soal yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Dalam pelaksanaan analisis kuantitatif dilakukan dengan cara, data empirik dari hasil ujicoba dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan program analisis, baik klasik maupun modern. Program analisis secara klasik menggunakan iteman (sejenis software analisis butir soal).

Hasil iteman meliputi daya beda, tingkat kesukaran, penyebaran option, dan cek kunci. Selanjutnya, soal-soal tersebut dianalisis secara modern dengan menggunakan program bigsteps, winsteps, Kquest, atau program lainnya. Hasil analisis secara modern berupa tingkat kesukaran yang ditunjukkan oleh measure dan daya beda soal.

7. Seleksi soal

Berdasarkan hasil analisis soal, soal-soal dikelompokkan menjadi soal baik, soal perlu revisi, dan soal ditolak. Soal-soal baik adalah soal yang memiliki daya beda di atas 0,2, soal perlu revisi memiliki daya beda antara 0,1 – 0,2, dan soal ditolak memiliki daya serap 0 atau negatif. Soal-soal baik langsung dimasukkan ke dalam bank soal.

*****
Perlu diketahui, bahwa dalam penyusunan bank soal sebaiknya menggunakan tahapan yang pengembangan diatas agar soal-soal yang dibuat dapat menjadi soal yang terarah dan sesuai dengan kebutuhan tujuan pembelajaran.

Tahapan tahapan pengembangan bank soal di atas, dianggap sangat penting untuk dibahas karena menurut suvei yang ada, masih banyak diantara kita yang masih menyusun soal dengan cara konvensional tanpa memperhatikan tahapan yang ada. Sehingga soal yang dibuat terkesan menjadi soal yang hanya "asal jadi".

Post a Comment for "Cara Membuat dan Mengembangkan Bank Soal"