Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kunci Jawaban Buku Tema 2 Kelas 5 Subtema 2 Pembelajaran 4

Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 2 Udara Bersih Bagi Kesehatan, Subtema 2 Pentingnya Udara Bersih Bagi Pernapasan, Pembelajaran 4

apologiku.com - Sobat pembelajar, Berikut ini ulasan materi dalam buku tematik kelas 5 tema 2 udara bersih bagi kesehatan, subtema 2 pentingnya udara bersih bagi pernapasan, dengan pusat pembahasan pada pembelajaran 4.

Pada artikel ini dibahas mengenai kunci jawaban buku tematik kelas 5 tema 2 subtema 2 pembelajaran 4 khususnya untuk halaman 72, 73, 74, 75, 76, 77, 78, 79. Selamat menyimak yah sobat pembelajar.

Ayo Membaca

Apakah kamu suka membaca cerita pendek (cerpen)? Nah, coba sekarang bacalah cerpen berikut. Cerpen ini bercerita tentang tanggung jawab dalam keluarga.

Tanggung Jawab Ade

Oleh Gusti Noor
     Sebenarnya Ade tahu dan mengerti, setiap hari Kak Nina selalu membantu Ibu menyiapkan makanan untuk dijual. Mengantarkan ke warungwarung dengan mengendarai sepeda sebelum pergi ke sekolah. Ade juga tahu, Kak Nina sering terlambat tiba di sekolah karenanya. Tetapi anehnya Kak Nina tidak pernah tertinggal pelajarannya. Kak Nina di rumah selalu mengulang pelajaran yang diberikan di sekolah. Dan rasa-rasanya, Kak Nina adalah orang yang paling baik di rumah ini. Dan Ade tidak pernah merasa iri bila Kak Nina dibelikan sesuatu sedang dia sendiri tidak.

     Tetapi sekarang ini, pagi hari ini, Ade bersungut-sungut. Kak Nina sakit, berarti tidak berangkat ke sekolah dan tidak ada yang mengantar dagangan ke warung-warung. Ibu sudah lama tidak bisa pergi ke mana-mana karena mudah sakit kepala. Satu-satunya yang bisa diharapkan adalah Ade.

“Apa Ade tidak ingin membantu ibu? Sekali ini saja, selagi Kakakmu sakit, De...,” Ibu berkata dengan penuh harap.
“Ade hari ini ada ulangan, Bu. Harus berangkat lebih awal... Semalam tidak sempat banyak belajar...,” jawab Ade sambil menyiapkan buku-bukunya. Wajahnya tampak cemberut. Ibu menarik napas panjang mendengar alasan yang diberikan Ade. Kalau sudah demikian, mau apa lagi?“
Biarlah saya sendiri saja, Bu. Rasanya kepala saya sudah tidak pening lagi,” seru Kak Nina dari dalam kamar. Mendengar suara Kak Nina, Ibu lalu meninggalkan Ade yang masih berwajah cemberut. 
“Betul kau sudah sehat, Nina? Ibu khawatir nanti malah tambah sakitmu,” kata Ibu. Kak Nina bangkit perlahan dari tempat tidurnya lalu pergi ke kamar mandi. Ibu hanya mengawasi dari belakang sambil menggendong adiknya yang masih bayi.
“Kenapa tidak kau bilang dari tadi kalau badanmu tidak sehat, Nin? Kalau saja kau bilang selagi Bapak belum berangkat, pasti Bapakmu yang mengantarkan kue-kue dagangan kita ini...,” bisik Ibu.

“Baru terasa setelah saya mandi tadi Bu... Mulanya tak terasa apa-apa. Mungkin sebentar juga sembuh, Bu,” jawab Nina sambil terus berpakaian. Ade berangkat tergesa-gesa.

     Ada ulangan, begitu alasan yang disampaikannya untuk menolak tugas yang biasa dilakukan Kak Nina. Padahal ia tidak langsung menuju ke sekolah, karena di sekolah pada waktu sepagi itu masih sepi. Bahkan mungkin gerbangnya belum dibuka. Dan sebenarnya pula tidak ada ulangan. Ade sengaja menolak tugas itu karena malu. Ia tidak mau teman-temannya melihatnya naik sepeda sambil membawa keranjang kuekue. Ia tidak mau dikata-katai teman-teman seperti yang dialami Alip yangm mengantarkan koran tiap pagi itu.

     Hari masih pagi benar. Ade tidak tahu akan ke mana tujuannya pada pagi itu. Apakah akan mampir ke rumah Tina? Atau Ninuk? Ah lebih baik ke rumah Yova saja. Biasanya anak itu sudah siap pagi-pagi sekali. Aku bisa meluangkan waktu menunggu siang di rumahnya, pikir Ade.

     Tiba di rumah Yova, Ade ternyata harus menunggu lama sekali. Yova masih berjalan-jalan bersama adiknya yang masih kecil. Mama Yova sedang menata meja makan untuk sarapan Papanya. Kakak Yova sedang mengepel lantai. Papa Yova sedang mencuci mobil. Bik Icih sedang membantu mempersiapkan makanan di dapur. Dan Ade merasa jengah menunggu di teras.

“Tunggu sebentar, De. Yova cuma mengajak jalan-jalan Vina menghirup embun pagi. Tak lama lagi dia pasti kembali. Dia juga sudah siap akan berangkat...,” kata Papa Yova mencoba menentramkan kegundahan Ade yang sedang menunggu itu.

     Tetapi yang dikatakan oleh Papa Yova itu ternyata lama sekali bagi Ade. Jam dinding di rumah Yova menunjukkan pukul enam lebih sepuluh menit. Jarumnya bergerak perlahan. Ade semakin merasa tidak enak duduk di kursi teras. Tak lama kemudian Bik Icih mengantar secangkir teh manis dengan ubi goreng.
“Silakan diminum, Neng Ade,” Bik Icih menawarkan.
“Saya mau berangkat dulu, Bik,” jawabnya kepada Bik Icih. Lalu kepada Papa Yova dia pamitan sambil bergegas pergi, “Terima kasih... Om, saya mau berangkat saja dulu. Mau mampir ke rumah Ninuk, Om...” la tiba-tiba gugup. Papa Yova keheranan, demikian pula Bik Icih. Mereka heran melihat Ade tibatiba pergi dan melangkah lebar-lebar meninggalkan rumah itu.

     Semua orang sibuk, semuanya bekerja. Semuanya, tanpa kecuali. Kak Nina juga. Padahal Kak Nina sedang sakit. Karena tanggung jawabnya sebagai anak tertua dan juga karena rasa sayangnya kepada keluarga, Kak Nina berpayah-payah pergi mengantar kue. Padahal Kak Nina sakit. Bagaimana kalau sakitnya bertambah parah? Bagaimana kalau Kak Nina jatuh dari sepeda karena kepalanya pening? Bagaimana kalau sampai... ah. Ade seperti ingin menangis selama perjalanan menuju ke sekolah. Hatinya begitu gundah. Ia tak jadi ke rumah Ninuk. Sekolah masih sepi, baru beberapa anak saja yang datang.

     Selama pelajaran berlangsung Ade tidak bisa memusatkan perhatiannya pada pelajaran. Beberapa kali ditegur Pak Adi karena melamun. Ia ingin segera pulang. Ingin segera menjenguk Kak Nina. Mungkin Kak Nina tambah parah sakitnya, mungkin Kak Nina jatuh dari sepeda karena kepalanya pening lalu ada kendaraan yang menabraknya Hap.. .
“Kau sakit, Ade?” tiba-tiba terdengar teguran Pak Adi. Ade gelagapan. Rupanya tadi la melamun selama Pak Adi menerangkan. Pak Adi lalu menghampirinya. Meraba keningnya. Ade jadi terharu.
“Kepalamu hangat. Pulang saja, ya. Nanti bertambah parah...” kata Pak Adi. Ade menurut. Ia bergegas meninggalkan sekolah. Ade berjalan dengan setengah berlari. Agar secepat mungkin bisa tiba di rumah melihat Kak Nina.
     Dengan tergopoh-gopoh ia memasuki rumah. Ibu sampai keheranan melihat sikapnya. Langsung menuju ke kamar Kak Nina. Dan Kak Nina terbaring di pembaringannya. Ade seperti ingin menubruk kakaknya yang sedang terbaring itu. Kak Nina jadi terheran-heran dibuatnya.
“Ada apa, De? Kenapa kau tiba-tiba begini?” tanya Kak Nina.
“Maafkan aku, kak. Sebenarnya aku tidak ada ulangan... Aku cuma malu mengantarkan kue-kue itu “ Ade langsung saja menangis. Suaranya jadi tidak jelas terdengar.
“Sudahlah, jangan menangis. Yang penting kau sudah menyadari kesalahanmu dan tak akan mengulanginya lagi. Untuk kali ini tak apa-apa. Kakak memaafkanmu, De,” Lembut suara Kak Nina menyejukkan hati Ade. Mengobati rasa sesalnya agar tidak berkepanjangan.

     Dan keesokan harinya, Kak Nina masih sakit. Ade benar-benar melaksanakan apa yang dijanjikannya kepada kakaknya. Tanpa ragu lagi Ade menjinjing keranjang kue-kue. Dengan sepeda ia berkeliling mengantar kue-kue itu ke warung-warung. Tak ada yang mengejek, tak ada yang menggoda, tak ada rasa malu. Yang ada adalah rasa tanggung jawab yang besar.

Ayo Menulis

Berdasarkan cerpen di atas, "Tanggung Jawab Ade", Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.


1. Siapa tokoh dalam cerpen "Tanggung Jawab Ade"?
Jawaban: Tokoh dalam cerpen "Tanggung Jawab Ade" adalah Ade, Kak Nina, Ibu Ade, Yova, Kakak Yova, Mama Yova, Papa Yova, Bik Icih, Pak Adi

2. Berapa anggota keluarga Ade?
Jawaban: Anggota keluarga Ade sebanyak 4 orang yaitu, Ade, Kakak Ade, Ibu Ade dan Bapak Ade.

3. Siapa yang biasa mengantar kue setiap pagi ke warung-warung?
Jawaban: Yang mengantar kue setiap pagi adalah Kak Nina

4. Apa yang terjadi pada Kak Nina?
Jawaban: Kak Nina sedang sakit

5. Bagaimana Ade menolak permintaan itu untuk menggantikan tugas Kak Nina?
Jawaban:Ade menolak permintaan menggantikan tugas Kak Nina mengantar kue dengan beralasan bahwa disekolah ia ada ulangan

6. Mengapa Ade tidak mau menggantikan tugas Kak Nina?
Jawaban: Ade tidak mau menggantikan tugas Kak Nina karena ia malu dan tidak mau teman-temannya melihatnya membawa keranjang kue. Ade tidak mau dikata-katai teman-teman seperti yang dialami Alip yang mengantaran koran tiap pagi

7. Di mana Ade menunggu sebelum berangkat ke sekolah?
Jawaban: Di rumah Yova

8. Mengapa Ade merasa gundah saat berlangsung pelajaran di sekolah?
Jawaban: Ade merasa gundah karena terus memikirkan keadaan Kak Nina yang lagi sakit

9. Apa yang dilakukan Ade setiba di rumah kembali?
Jawaban: Ade langsung  menuju kamar Kak Nina untuk melihat keadaannya, kemudian langsung memeluk dan meminta maaf kepada Kak Nina dan mengakui semua kesalahannya yang sudah berbohong.

10. Apa yang dikatakan Kak Nina kepada Ade?
Jawaban: Kak Nina berkata, “Sudahlah, jangan menangis. Yang penting kau sudah menyadari kesalahanmu dan tak akan mengulanginya lagi. Untuk kali ini tak apa-apa. Kakak memaafkanmu, De.”

Pada cerpen “Tanggung Jawab Ade” ibu Ade mempunyai usaha makanan untuk dijual ke warung-warung. Dari usaha makanan itu tentunya ibu Ade akan memperoleh keuntungan. Keuntungan inilah yang akan menjadi tambahan penghasilan bagi keluarga Ade. Usaha yang dilakukan ibu Ade tersebut  merupakan contoh kegiatan ekonomi yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga Ade. Supaya lebih jelas, bacalah bacaan berikut.

Ayo Membaca

Pengaruh Kegiatan Ekonomi terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak lepas dari kegiatan ekonomi. Apa sajakah kegiatan ekonomi yang dilakukan sehari-hari? Kegiatan ekonomi meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Ketiga kegiatan ekonomi ini saling berkaitan satu sama lain. Satu kegiatan ekonomi terhambat akanm mengganggukegiatan ekonomi lainnya.

1. Produksi
Apa itu produksi? Amatilah kegiatan ekonomi perajin gerabah! Seorang perajin akan mencari tanah liat sebagai bahan baku. Tanah liat ini diolah menjadi berbagai bentuk, misalnya gerabah. Gerabah yang sudah dibuat akan dijemur kemudian dibakar. Proses akhir, gerabah tersebut diwarnai kemudian dijual kepada konsumen. Dari ilustrasi tersebut dapat dikatakan seorang perajin telah melakukan kegiatan produksi. Jadi, produksi adalah kegiatan menghasilkan barang dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Orang yang melakukan kegiatan produksi disebut produsen. Coba kamu berikan contoh kegiatan produksi yang terdapat di sekitar tempat tinggalmu.

Kegiatan produksi berpengaruh terhadap kesejahteraan pemilik sumber daya ekonomi dan produsen. Bagi pemilik sumber daya ekonomi, adanya proses produksi memungkinkannya memperoleh balas jasa. Balas jasa ini berupa sewa, bunga modal, ataupun gaji. Dengan balas jasa ini, pemilik sumber daya ekonomi dapat memenuhi kebutuhan hidup secara memuaskan. Sementara itu, bagi produsen adanya proses produksi menyebabkan produsen memperoleh keuntungan. Selanjutnya, keuntungan
tersebut digunakan untuk menjaga kelangsungan usaha dan memenuhi kebutuhan hidup. Ini dilakukan dalam upaya mencapai kesejahteraan hidup.

2. Distribusi
Setiap hari kamu makan dan menggunakan pakaian. Bahan makanan tersebut dihasilkan di suatu daerah tertentu. Pakaian juga diproduksi di daerah tertentu. Untuk mendatangkan bahan makanan dan pakaian diperlukan kegiatan penyaluran. Kegiatan inilah yang disebut distribusi. Jadi, distribusi adalah kegiatan menyalurkan hasil produksi dari produsen ke konsumen. Orang yang melakukan kegiatan ini disebut distributor. Kelancaran distribusi barang membutuhkan sarana transportasi dana aksesyang memadai. Tujuannya agar hasil produksi dapat segera sampai konsumen dengan cepat dan tepat.

3. Konsumsi
Perhatikan aktivitas teman sekolah ketika waktu istirahat! Ada yang jajan di kantin, ada pula yang makan bekal dari rumah. Jajan di kantin dan makan bekal termasuk kegiatan konsumsi. Tidak hanya  menghabiskan barang, kegiatan yang dapat mengurangi nilai guna barang juga termasuk kegiatan konsumsi. Misalnya, kamu mengenakan seragam dan sepatu ketika sekolah.

Konsumsi diartikan kegiatan menghabiskan atau mengurangi nilai guna barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup. Orang yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen. Untuk mengonsumsi barang atau jasa, masyarakat mengeluarkan pengorbanan tertentu. Pengorbanan dapat berupa uang atau waktu. Dengan mengonsumsi barang atau jasa, masyarakat berusaha memperoleh kepuasan optimal. Ini dilakukan untuk mencapai taraf hidup sejahtera.

Ayo Berdiskusi

Kamu telah mengetahui kegiatan ekonomi masyarakat. Diskusikan jawaban pertanyaan-pertanyaan berikut.

1. Menurutmu, apa pengaruh kegiatan ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat?
Jawaban: Kegiatan ekonomi sangat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat, karena kehidupan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan, tidak lepas dari kegiatan ekonomi yang setiap hari pasti terjadi dikehidupan sehari-hari masyarakat luas. Semua kegiatan ekonomi tersebut juga dilakukan masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraannya. 

2. Apakah kegiatan ekonomi dapat berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat? Bagaimana penjelasanmu?
Jawaban: Kegiatan ekonomi jelas memiliki dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, karena dengan melakukan kegiatan ekonomi maka kebutuhan sehari-hari masyarakat akan dapat terpenuhi.

Ayo Renungkan

Apa jenis kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi yang ada di lingkungan sekitarmu? Isilah tabel berikut!
*****

Demikianlah ulasan materi dan kunci jawaban buku tematik kelas 5 tema 2 subtema 2 pembelajaran 4. Semoga dapat menambah wawasan sobat pembelajar dimanapun berada.

Post a Comment for "Kunci Jawaban Buku Tema 2 Kelas 5 Subtema 2 Pembelajaran 4"