Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dongeng Fabel Bau Mulut Sang Raja Hutan

apologiku.com - Dongeng Fabel Bau Mulut Sang Raja Hutan ini bercerita tentang seekor singa penguasa hutan yang begitu disegani oleh seluruh rakyatnya. Karena keperkasaannya ia menjadi binatang paling ditakuti di hutan itu. Namun, suatu waktu Sang Raja Hutan merasa tidak enak bertemu dengan rakyatnya karena masalah bau mulutnya.

Nah, yuk sobat pembelajar kita simak kisahnya berikut ini!

Dongeng Fabel Bau Mulut Sang Raja Hutan

Bau Mulut Sang Raja Hutan
Di sebuah hutan, hiduplah seekor Singa yang menjadi penguasa di hutan. semua binatang sangat menghormatinya. Ia adalah Raja yang sangat bijak dan perkasa. Sehingga, tidak ada binatang yang berani kepadanya. Suatu hari, sang Raja hutan mendapatkan sebuah kiriman daging dari hutan sebelah. daging tersebut sangat lezat dan Raja pun melahapnya. Namun, setelah selesai makan. Ia merasa mulutnya sangat bau dan ternyata daging tersebut dicampuri dengan petai.

Sang Raja pun terdiam di dalam rumah dan tidak pergi kemana pun karena merasa sangat malu. Namun, tidak lama kemudian. Ia pun mendapatkan sebuah ide dan ingin menguji seluruh rakyatnya tentang bagaimana ia memimpin selama ini. Akhirnya, ia pun memanggil tiga binatang dari hutan yaitu, Katak, Kuda, dan Kancil.

"Hai Katak, apakah kau tahu mengapa. Aku panggil kesini?" Tanya sang Raja.
Katak pun hanya menggelengkan kepalanya.
"Mendekatlah. Ada hal yang ingin aku tanyakan." Ujar sang Raja.
"Apakah mulutku bau?" Bisik Raja kepada Katak.

Bau yang keluar dari mulut Raja tidak dapat Katak sembunyikan dan dengan jujur namun takut.

"Benar sekali Tuanku." Ujar Katak ketakutan.

Mendengar hal tersebut membuat Sang Raja sangat marah dan menganggap Katak tidak sopan. Raja pun memanggil Kuda dan menanyakan hal yang sama. Namun, Kuda karena ketakutan menjawab tidak bau dan murkalah sang Raja. Raja sangat marah karena Kuda sudah berbohong. Kuda pun dimarahi oleh sang Raja.

Akhirnya, tibalah giliran Kancil dan memberikan pertanyaan yang sama. Kancil memang mencium bau yang tidak sedap dari mulut sang Raja. Namun, ia sangat bimbang jika menjawab ia dan tidak karena jawabnya pasti akan disalahkan. Tidak beberapa lama kemudian, ia mendapatkan sebuah ide.

"Maaf Raja, kebetulan hari ini saya sedang pilek sehingga tidak dapat mencium bau apapun." Jawab Kancil berbohong.
Sementara, sang Raja hutan hanya tertawa mendengar jawaban Kancil dan tidak jadi memarahinya.

"Kancil, kamu memang sangat cerdik. Jawaban mu itu sudah lolos dari kemarahanku. Sebagai hadiahnya aku akan memberikan sayuran dari kebunku. Ambillah sepuasnya." Ujar sang Raja Singa.

Kancil pun senang mendengar jawaban sang Raja dan pulang dengan membawa sayuran yang sangat banyak. Ia pun tidak lupa membagikan sayuran tersebut kepada dua temannya Katak dan Kuda. Mereka pun akhirnya sadar bahwa Sang Raja hanya melakukan tes pada rakyatnya tentang bagaimana menghadapi seseorang dengan tidak menyinggung perasaan orang tersebut. 
*****

Dari cerita di atas, dapat kita ambil pelajaran dari sikap kancil menghadapi orang yang paling disegani di kampungnya tersebut. Sikap Kancil yang mencari alasan dengan maksud tidak melukai perasaan Sang Raja Hutan merupakan perbuatan yang mampu menyelamatkannya dari murka sang raja.

Nah sobat pembelajar, kita harus paham yah bahwa tidak semua persoalan harus dikatakan dengan jujur namun tidak semuanya juga dikatakan dengan perkataan bohong. Terkadang kita perlu menggunakan tekhnik berbohong dengan mencari alasan yang dapat diterima akal sehat agar tidak menyinggung perasaan orang lain 

Post a Comment for "Dongeng Fabel Bau Mulut Sang Raja Hutan"