Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dongeng Fabel Kisah Dua Ekor Burung Kecil, "Kiki dan Kiku"

apologiku - Kisah Dua ekor burung kecil bernama Kiki dan Kiku. Kedua burung ini, memiliki watak yang berbeda, ada yang rajin dan ada yang malas. Karena kemalasan salah satu di antara mereka maka seekor burung yang rajin lainnya, mencari cara agar dapat membuat temannya itu menjadi rajin dan tidak malas-malasan lagi. 

Nah, sobat pembelajar pastinya mau tahu dong bagaimana cara kedua ekor burung kecil itu saling mengingatkan, simak dongeng di bawah ini yah... 

Kiki dan Kiku

Ada dua ekor burung kecil yang tinggal di dahan pohon. Mereka bernama Kiki dan Kiku. Kedua burung itu bersahabat, tetapi tabiat mereka berbeda. Kiki selalu bangun pagi sebelum matahari terbit. Ia berolahraga di dahan-dahan pohon, meloncat dari dahan ke dahan, terbang mengelilingi pohon-pohon dan menyanyi. Kiki paling senang bila ia dapat melihat matahari terbit.

“Selamat pagi, Matahari yang baik,” sapa Kiki ramah.
“Selamat pagi juga, Kiki! Ho ho ho, pagi ini lagi-lagi kau bangun lebih pagi dariku,” sahut Matahari.

Matahari dan Kiki hampir setiap hari mengobrol. Kalau Kiki rajin bangun pagi, Kiku sebaliknya.
Ia tak pernah bangun kalau matahari belum berada di atas pucuk pohon. Karena tidur terlalu
lama dan jarang berolahraga, Kiku sering sakit. Kiki jengkel dengan kemalasan Kiku. Karena ia
tak bisa membereskan tempat tidurnya pada pagi hari.

Kiki mencari akal agar Kiku tidak malas bangun pagi lagi.

“Kiku, pernahkah engkau makan cacing?” tanya Kiki pada suatu hari.
“Belum, bagaimana rasanya?” Kiku merasa tertarik.
“Belum pernah makan cacing? Kalau begitu, jangan sebut dirimu burung. Setiap burung sejati pasti pernah makan cacing setiap pagi,” kata Kiki sambil menepuk dada.
“Kalau begitu aku akan mencari cacing,” kata Kiku penasaran.
“Kau akan cari cacing di mana?” ejek Kiki.
“Aku? Aku tidak tahu,” sahut Kiku malu. “Aku mau memberitahu. Asal kau mau bangun pagipagi
besok,” ujar Kiki. “Baiklah!” kata Kiku.

Esok harinya, seperti biasa Kiki bangun sebelum matahari terbit. Ia bersusah payah membangunkan Kiku. Karena Kiku masih mengantuk, Kiku sering menutup matanya.

“Lihat, Kiku! Bu Ayam sedang mengaisngais tanah. Cacingnya banyak sekali! Tidakkah engkau ingin memakannya?” tanya Kiki.

Seketika itu Kiku yang berjalan sambil terkantuk-kantuk, membuka matanya.

“Petok... petook! Ayo, Kiki, ajak temanmu sarapan bersama,” ajak Bu Ayam.

Mereka pun sarapan pagi dengan gembira.
“Kiki, aku sudah makan cacing. Jadi aku adalah burung sejati,” kata Kiku.
“Tapi burung sejati pun selalu bangun sebelum matahari terbit,” kata Kiki.
"Aku akan membiasakan bangun pagi mulai sekarang. Karena ternyata bangun pagi itu  menyenangkan. Aku merasa badanku sangat sehat,” kata Kiku.
“Mulai sekarang kita bisa berolahraga pagi,” kata Kiki.
“Tentu!” “Kalau begitu mari kita terbang.
Satu, dua, tiga!” seru Kiki.

Kedua burung itu melesat ke udara. Mereka terbang dengan riang di antara dahan-dahan pohon..
****

Demikianlah sobat pembelajar, Nah setelah membaca dongeng diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa, agar tetap sehat maka harus rajin dan tidak boleh bermalas-malasan. Salah satu di antara kerajinan yang dimaksud adalah disiplin bangun pagi, karena ternyata bangun pagi itu, mampu membuat badan terasa segar dan tentunya membuat kita menjadi sehat.

Selain itu, juga kalau kita cepat bangun atau rajin bangun pagi, tentu rezeki cepat datang loh, sama seperti kisah 2 burung kecil di atas. Karena mereka cepat bangun, maka mereka cepat dapat makanan berupa cacing. Luar biasa kan sobat pembelajar ? Oke, jadi anak yang rajin yah sobat pembelajar...

Source By: Buku Siswa Kelas 2 Tema 7 Kebersamaan

Post a Comment for "Dongeng Fabel Kisah Dua Ekor Burung Kecil, "Kiki dan Kiku""