Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Budaya Siri' Na Pacce: Kearifan Lokal Masyarakat Bugis-Makassar Yang Wajib Kamu Ketahui

Budaya Siri' Na Pacce: Kearifan Lokal Masyarakat Bugis-Makassar

apologiku - Siri' Na Pacce adalah merupakan budaya turun temurun masyarakat Bugis-Makassar yang mencerminkan harga diri sebagai orang Bugis-Makassar yang senantiasa menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan antar sesama rumpun. Sama halnya dengan budaya tabe' yang sudah mulai terlupakan, Siri' Na Pacce juga perlu dilestarikan sebagai kearifan lokal Masyarakat Sulawesi Selatan khususnya masyarakat Bugis-Makassar.
instagram @rumahlukislukis
Siri' dalam bahasa Makassar berarti "Rasa Malu" sedangkan Pacce berarti "Rasa Belas Kasih". Sebuah peribahasa lokal menyebutkan, "Siri'ji nanimmantang attallasa' ri linoa, punna tenamo siri'nu matemako kaniakkangngammi angga'na olo-oloka." Peribahasa tersebut bermakna, "Oleh karena rasa malu yang kau punyai sehingga kau bisa hidup didunia ini, jika rasa malu itu sudah tidak ada maka mati adalah jalan yang lebih baik karena engkau sudah tidak lebih berharga dari binatang". Peribahasa tersebut seakan menjadi landasan hidup masyarakat sulawesi selatan dalam kehidupan berbudaya dan saling menjaga satu sama lain.

Dalam pergaulan bermasyarakat, siri' dalam tatanan aksara bahasa Indonesia merupakan sebuah kata dasar. Kata dasar tersebut dapat memiliki arti yang beraneka ragam jika sudah memiliki imbuhan. Sehingga dalam kemajemukan bermasyarakat, Siri' dipetakkan dalam berbagai kategori yakni :
  1. Ripakasiri' dalam istilah ripakasisri' disini kata siri' bermakna bahwa sesorang telah "dipermalukan". Dengan kata lain, ripakasiri' berhubungan dengan harga diri masyarakat Bugis-Makassar yang sangat pantang untuk di langgar karena taruhannya adalah nyawa.
  2. Mappakasiri' dalam istilah ini, Siri' meiliki makna pengajaran kepada generasi muda agar tidak bertindak yang bertentangan dengan adat kebiasaan masyarakat sekitar agar tidak membuat malu orang tua, kelompok ataupun secara luas Masyaraka Bugis-Makassar.
  3. Tappela' siri' dalam istilah ini, Siri' bermakna bahwa seseorang sudah tidak memiliki rasa malu. Pada hakekatnya orang yang sudah "tappela' Siri' sudah tidak menghiraukan atau memperdulikan apa yang dikatakan orang sekelilingnya, sehingga tidak lagi memiliki urat malu.
  4. Mate Siri' dalam istilah ini, Siri' disebutkan memiliki makna yang lebih dalam dari tappela' siri' karena pada hakekatnya, mate siri' berkaitan dengan hilangnya kepercayaan orang-orang sekitar akibat perkataan atau janji yang pernah dia buat namun di ingkarinya sendiri. Sehingga membuat orang yang mate siri' tidak lagi memiliki hak suara ditengah masyarakat.
Secara garis besar, Siri' Na Pacce adalah satu rangkaian budaya adat kebiasaan masyarakat Bugis-Makassar yang mencerminkan rasa malu yang dimiliki yang begitu besar. Rasa Malu tersebut dalam artian malu berbuat yang tidak mencerminkan akhlaq yang baik dan dapat menyinggung perasaan orang lain. Berdasar dari "rasa malu" tersebut timbullah 'pacce' atau "rasa belas kasih" yang di ungkapkan setelah melihat hal-hal janggal seperti melihat penderitaan sesama manusia atau lebih besarnya melihat ketimpangan yang terjadi pada kehidupan sosial masyarakat Bugis-Makassar itu sendiri.

Dalam mempertahankan Siri' Na Pacce ini terkadang masyarakat Bugis-Makassar bisa sampai mempertaruhkan nyawanya demi menjunjung tinggi budaya turun temurun tersebut.

Begitu mendalamnya Siri' Na Pacce dalam dunia adat dan budaya masyarakat Bugis-Makassar sehingga siri' na pacce ini menjadi simbol pemersatu antara suku Bugis-Makassar dimanapun berada. Bahkan dibelahan dunia manapun, sikap ini akan selalu di junjung tinggi demi menjalin ikatan persaudaraan yang erat antar sesama masyarakat asli Bugis-Makassar.

Salah satu petuah Makassar berbunyi:
"Paentengi Siri'nu Na Nu Pa'nia' Paccenu Ri Parannu Rupa Tau"
Artinya:
"Milikilah Rasa Malu Hingga Engkau bisa Merasakan Belas Kasih Sesama Manusia."

Post a Comment for "Budaya Siri' Na Pacce: Kearifan Lokal Masyarakat Bugis-Makassar Yang Wajib Kamu Ketahui"