Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kenali Dan Amalkan Shalat Wajib Dan Shalat Sunnah : Pengertian, Syarat Sah, Tata Cara, Serta Jenis-Jenis Shalat Wajib Dan Shalat Sunnah

Sujud

apologiku – Setiap muslim yang sudah bersyahadat, wajib melaksanakan shalat. Shalat terdiri atas shalat wajib dan shalat sunnah, namun sebelum membahasnya sebaiknya diketahui pula pengertian dan tata cara shalat yang baik dan sesuai sunnah Rasul.

Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan hadits tersebut hasan.) [HR. Tirmidzi, no. 413 dan An-Nasa’i, no. 466. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih.]

Pengertian Shalat

Shalat menurut bahasa berarti doa. Shalat adalah serangkaian ritual penyembahan yang dimulai dari takbir dan diakhiri dengan salam. Shalat adalah Rukun Islam yang ke-2 yang merupakan kewajiban yang harus dilakasanakan sebagai umat muslim. Shalat merupakan tiang agama yang harus senantiasa didirikan. Shalat juga merupakan ritual penyembahan dan media komunikasi antara hamba kepada Tuhannya.  Begitu pentingnya shalat ini maka dalam pelaksanaannya ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar shalat dapat dinyatakan sah di hadapan Sang Pencipta.

Syarat - Syarat SAH shalat

Syarat sah-nya shalat tersebut meliputi :
1. Baligh/Dewasa
2. Tidak memiliki gangguan jiwa
3. Mengetahui waktu – waktu shalat
4. Suci dari Hadats Besar dan Kecil
5. Kesucian Baju, Badan, dan Tempat yang Digunakan Untuk Shalat
6. Menutup Aurat
7. Menghadap ke Kiblat
8. Niat
9. Tertib

Tata Cara Shalat

Menurut syariat Islam, praktik shalat harus sesuai dengan segala petunjuk tata cara Nabi Muhammad sebagai panutan yang diutus Allah SWT.
Praktek shalat tersebut dimulai dari :
  1. Niat. Niat ini dibaca dalam hati dan dimaksudkan sebagai fokus pikiran dan perbuatan yang dilakukan dengan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT.
  2. Membaca takbiratul Ihram. Takbiratul Ihram memiliki arti takbir yang “mengharamkan” kita berbuat apapun diluar gerakan dan bacaan shalat.
  3. Membaca doa Iftitah. Doa Iftitah sendiri berarti doa pembuka. Doa ini dibaca setelah melakukan takbiratul ihram. Hukum membaca doa iftitah ini adalah sunnah.
  4. Membaca surah al-Fatihah. Surah al-Fatihah merupakan surah yang wajib dibaca dalam setiap shalat. Jika tidak membacanya, maka shalat menjadi batal.
  5. Membaca surah (panjang, pendek, atau sebagian ayat dari dalam surah).
  6. Ruku’. Ruku’ adalah gerakan membungkuk yang dilakukan dengan posisi tangan memegang lutut. 
  7. i’tidal. Gerakan I’tidal adalah gerakan bangun dari ruku’ sambal mengangkat tangan seperti pada saat takbiratul ihram.
  8. Sujud.
  9. Duduk diantara dua sujud. 
  10. Sujud kembali. 
  11. Bangun meneruskan rakaat selanjutnya.
  12. Tasyahud awal. 
  13. Tasyahud akhir.
  14. Mengucapkan salam. Caranya dengan menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri.
Jenis - Jenis Shalat Wajib

Shalat wajib adalah shalat yang di perintahkan oleh Allah SWT dan jika tidak dikerjakan maka akan mendapat dosa. Shalat wajib terdiri atas 5 waktu yakni :
a. Shalat Subuh = 2 rakaat
b. Shalat Dzuhur = 4 rakaat
c. Shalat Ashar = 4 rakaat
d. Shalat Maghrib = 3 rakaat
e. Shalat Isya = 4 rakaat
Berdasarkan jumlah rakaat shalat wajib, maka setiap harinya Allah SWT memerintahkan umat muslim untuk sedikitnya melaksanakan shalat sebanyak 17 rakaat dalam sehari dengan memperhatikan waktu shalat.


Jenis - Jenis Shalat Sunnah

Shalat Sunnah adalah shalat yang tidak diwajibkan oleh Allah SWT namun dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Pelaksanaan shalat sunnah mengikuti contoh yang diajarkan nabi. Shalat sunnah ini merupakan amalan yang melengkapi shalat wajib. Ada beberapa jenis shalat sunnah, yakni sebagai berikut :

#1. Shalat sunnah rawatib. 
Shalat ini dikerjakan sebelum ataupun sesudah melaksanakan shalat wajib. Shalat sunnah rawatib sendiri terbagi 2 lagi yaitu shalat sunnah rawatib muakkad (sangat dianjurkan) dan shalat sunnah rawatib ghoiru muakkad (kurang dianjurkan).
Jumlah rakaat dan waktu shalat sunnah rawatib muakkad adalah : 2 rakaat sebelum shalat subuh, 2 atau 4 rakaat sebelum shalat zuhur, 2 atau 4 rakaat sesudah shalat zuhur, 2 rakaat sesudah maghrib, 2 rakaat sesudah isya.
Jumlah rakaat dan waktu shalat sunnah rawatib ghoiru muakkad adalah : 2 atau 4 rakaat sebelum shalat ashar (jika dikerjakan 4 rakaat, dikerjakan dengan 2 kali salam), 2 rakaat sebelum maghrib, 2 rakaat sebelum isya

#2. Shalat sunnah wudhu. 
Shalat ini dilaksanakan setelah wudhu sebanyak 2 rakaat. Sesuai sabda Nabi Muhammad SAW; “Barang siapa yang berwudhu, lalu mengerjakan shalat dua raka’at tidak lalai (dengan khusyu) dalam keduanya, maka diampuni dosa-dosa yang sudah lewat”. (HR. Abu Dawud).

#3. Shalat Tahiyatul Masjid. 
Shalat ini dilaksanakan ketika memasuki masjid dengan tujuan memberikan penghormatan terhadap masjid sebagai rumah Allah SWT.

#4. Shalat Dhuha. 
Shalat ini dilaksanakan di waktu pagi dengan perkiraan matahari setinggi 7 hasta sampai matahari terasa panas menjelang dzuhur. Shalat dhuha ini dimaksudkan untuk memperlancar datangnya rezki.

#5. Shalat Tahajud. 
Shalat Tahajud merupakan shalat sunat yang dikerjakan pada waktu malam hari. Dikerjakan dalam satuan 2 raka’at untuk satu kali salam. Dikerjakan apabila telah terbangun dari tidur dan sudah mengerjakan shalat ‘Isya.
Shalat tahajjud dilaksanakan di awal malam yakni antara waktu ‘Isya sampai sekitar pukul 10 malam (sepertiga pertama malam), atau dikerjakan pada tengah malam, antara pukul 10 sampai pukul 1 dini hari (sepertiga kedua malam), dan paling utama apabila dikerjakan pada akhir malam, antara pukul 1 dini hari sampai menjelang Shalat Subuh (sepertiga akhir malam).

#6. Shalat Istikharah. 
Shalat ini dkerjakan dengan maksud memohon petunjuk dari suatu kebimbangan dan keragu-raguan akan sesuatu hal. Waktu pelaksanaannya seperti dengan shalat tahajjud.

#7. Shalat Hajat.
Shalat hajat merupakan shalat yang dilakukan ketika memiliki maksud dan tujuan dan diharapkan dengan melalui shalat hajat, maka akan dikabulkan oleh Allah SWT. Waktu pelaksanaannya sama dengan shalat tahajjud. Shalat Hajad dikerjakan paling sedikit 2 raka’at dan paling banyak 12 raka’at dengan ketentuan satu kali salam setiap 2 raka’at.

#8. Shalat Taubat. 
Shalat ini merupakan shalat yang dilakukan dengan maksud meminta ampunan atas dosa dan kesalahan yang pernah diperbuat. Dan berusaha untuk tidak melakukannya lagi. Shalat ini minimal dikerjakan 2 rakaat dan maksimal 6 rakaat dengan ketentuan setiap 2 rakaat terdapat salam.

#9. Shalat Gerhana.
Shalat gerhana hanya dilakukan ketika terjadi gerhana baik itu gerhana matahari ataupun gerhana bulan.

#10. Shalat Idul Fitri.
Shalat ini merupakan shalat hari raya 2 rakaat yang dikerjakan tepat pada pagi hari setiap tanggal 1 Syawal

#11. Shalat Idul Adha.
Shalat ini merupakan shalat hari raya 2 rakaat yang dikerjakan tepat pada pagi hari setiap tanggal 10 Dzulhijjah.

6 comments for "Kenali Dan Amalkan Shalat Wajib Dan Shalat Sunnah : Pengertian, Syarat Sah, Tata Cara, Serta Jenis-Jenis Shalat Wajib Dan Shalat Sunnah"