Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization).


apologiku - Halo teman teman, kali ini kita akan membahas sedikit tentang pembelajran kooperatif khususnya tipe Team Assisted Individualization (TAI). Berikut ulasannya :

Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Joyce dan Weil dalam Rusman (2012: 133) berpendapat bahwa “model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain”.

Demikian pula halnya dalam pembelajaran di sekolah dasar. Para pendidik selalu berusaha memilih model pembelajaran yang tepat, yang dipandang lebih efektif daripada model-model lainnya. Pengetahuan mengenai model-model pembelajaran atau masalah metodologi pengajaran ini sangat penting dalam pengajaran guru.

Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar murid adalah pembelajaran kooperatif. Menurut Isjoni (2011:15) pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja kelompok-kelompok kecil berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang peserta didik lebih bergairah dalam belajar. Dalam situasi pembelajaran kooperatif, ada interpendensi saling ketergantungan positif diantara pencapaian tujuan para murid. Murid memandang bahwa mereka bisa mencapai tujuan pembelajaran mereka jika dan hanya jika murid lain di dalam kelompok pembelajaran tersebut juga berhasil meraih tujuan mereka.

Sedangkan menurut Komalasari (2010: 62) bahwa “pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi pembelajaran dimana murid belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 2 sampai 5 orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif (Cooperatif Learning) adalah suatu strategi pembelajaran dimana murid belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif dan saling membantu dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan bersama, dimana anggota kelompok terdiri dari 2 sampai 5 orang dan dalam penyelesaian tugas kelompoknya setiap anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran atau saling memberikan pendapat, sehingga setiap murid selain mempunyai tanggungjawab individu, juga mempunyai tanggung jawab dalam kelompok.

Dengan memperhatikan pengertian dari pembelajaran kooperatif di atas, peneliti berpendapat bahwa model pembelajaran ini sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar murid, sebab semua murid dituntut untuk bekerja dan bertanggung jawab sehingga di dalam kerja kelompok tidak ada anggota kelompok yang asal namanya saja tercantum sebagai anggota kelompok, tetapi semua harus aktif.

Pengertian Model Pembelajaran Tipe TAI
Pembelajaran kooperatif tipe TAI ini dikembangkan oleh Robert E. Slavin. Team Accelerated Instruction atau Team Assisted Individuallization (TAI) Tipe ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar murid secara individual. Hasil belajar individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.

Komponen-komponen TAI
Slavin mengemukakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) memiliki delapan komponen (2005: 187) sebagai berikut:

Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 sampai 5 peserta didik.

Placement Test, yaitu pemberian pre-tes kepada peserta didik atau melihat rata-rata nilai harian peserta didik agar guru mengetahui kelemahan peserta didik pada bidang tertentu.

Student Creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.

Team Study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada peserta didik yang membutuhkan.

Team Scores and Team Recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas.

Teaching Group, yakni pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok.

Fact Test, yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh peserta didik.

Whole-Class Units, yaitu pemberian materi oleh guru kembali diakhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.

Langkah-langkah model pembelajaran TAI.
Susilofy (2010: 1) mengemukakan Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) sebagai berikut:
  1. Guru memberikan tugas kepada murid untuk mempelajari materi pembelajaran secara individual yang sudah dipersiapkan oleh guru. 
  2. Guru memberikan kuis secara individual kepada murid untuk mendapatkan skor dasar atau skor awal. 
  3. Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 – 5 murid dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan (tinggi, sedang dan rendah) Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan gender. 
  4. Hasil belajar murid secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok. 
  5. Guru memfasilitasi murid dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari. 
  6. Guru memberikan kuis kepada murid secara individual. 
  7. Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya (terkini). 
Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individulization (TAI)
Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) yaitu:
  1. Guru terlibat minimal dalam pengaturan dan pengecekan rutin. 
  2. Guru akan menggunakan waktunya paling sedikit dalam mengajarkan kelompok kecil. 
  3. Para murid dapat mengecek pekerjaan satu sama lain. 
  4. Mengurangi perilaku yang mengganggu. 
  5. Mengurangi konflik antar pribadi. 
  6. Program ini sangat membantu murid yang lemah. 
  7. Meningkatkan motivasi belajar pada diri murid. 
  8. Meningkatkan hasil belajar murid. 
Kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) yaitu:
  1. Dibutuhkan waktu yang lama untuk membuat dan mengembangkan perangkat pembelajaran.
  2. Jumlah murid yang besar dalam kelas, maka guru akan mengalami kesulitan dalam memberikan bimbingan pada murid.

Post a Comment for "Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization). "