PPPK atau CPNS ! Pilih Mana ??

apologiku - Para guru honorer muda dan para sarjana muda kini sedang diperhadapkan dengan 2 pilihan yang membingungkan. apakah itu ? Ya benar sekali di tahun 2019 ini pemerintah akan menggelar perekrutan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN).

Perekrutan CASN ini terbagi 2 tahap yaitu perekrutan Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) dan perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Pemerintah sudah mengumumkan perekrutan CASN tersebut namun kepastiannya masih simpang siur, meskipun pemerintah telah mengatakan bahwa perekrutan PPPK akan dimulai pada minggu ke empat bulan januari. Saat ditanya kejelasan perekrutan PPPK ini oleh Komisi X DPR RI pada rapat kerja dengan Mendikbud, Menpan RB, Menkeu dan Mendagri, utusan Kemenpan RB hanya bisa mengatakan bahwa akan di laksanakan diawal februari dan paling lambat pada bulan maret. Namun kita hanya bisa menunggu informasi resminya.

Sampai sekarang pengumuman perekrutan secara resmi belum dibuka. Padahal para sarjana pencari kerja sudah menantikan perhelatan akbar tersebut. Betapa tidak, mereka yang bersemangat adalah orang orang yang belum beruntung di CPNS 2018.

Sebenarnya PPPK dan PNS itu sama sama Aparatur Sipil Negara yang membedakan keduanya adalah pensiun dan kontrak kerjanya.

Yang membuat para calon guru dilema adalah perbedaan pada poin jaminan hari tua alias pensiun dan kontrak kerja pertahunnya. Namun, sebaiknya hal tersebut disikapi dengan hati dan pikiran terbuka.

Hilangkan keraguan jauhkan dilema dengan menjalani rangkaian tes dan semacamnya untuk menghadapi pertarungan akal sehat tersebut. Agar nantinya tidak menyesal sehingga muncul kata-kata "SEANDAINYA" Sungguh itu merupakan suatu kata yang mengingkari kehendak Tuhan.

Jadi, jalani hidup mu kawan, jangan buat susah. Tuhan memberimu peluang agar kamu bisa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Namun jika kamu sudah berurasaha dan ternyata gagal, maka yakinlah bahwa Tuhan memiliki rencana yang lebih baik dari pada anganmu.

Saat ini kita sebagai warga negara tidak bisa memprediksi arah kebijakan karena setiap berganti pemerintahan baru, maka banyak kebijakan yang berubah. Jadi, apabila sebagai guru kita tidak bisa menentukan pilihan, maka kelak kita akan tereleminasi oleh waktu.

"Bergeraklah untuk hidupmu, ingatlah kamu bukan kaleng bekas yang sekali remuk sudah tidak berguna. Tapi kamu adalah manusia yang memiliki akal sehat yang bisa berfikir maju untuk hidup yang sejahtera."